"Kami dikirim ke Stasiun Kereta Api Utama Hamburg untuk mengevakuasi dua pasien dari sebuah kereta setelah mereka mengalami gejala penyakit ini," kata juru bicara pemadam kebakaran setempat, Christian Wolter kepada wartawan.
"Mereka baru saja kembali dari luar negeri, di mana mereka merawat seorang pasien yang kini terkonfirmasi mengidap penyakit tersebut," tambah Wolter.
"Apakah pasien ini juga terinfeksi belum diketahui, tetapi mereka mengalami gejala dalam perjalanan kembali ke Hamburg. Kami akan membawa mereka menggunakan kendaraan khusus ke rumah sakit yang sesuai," katanya, menambahkan.
Dua penumpang yang dimaksud itu adalah seorang mahasiswa kedokteran Jerman dan teman dekatnya, yang baru saja tiba dari Rwanda, lapor surat kabar Bild.
Keduanya mengalami gejala mirip flu dalam perjalanan dari bandara Frankfurt ke Hamburg dan dibawa ke Pusat Medis Universitas Hamburg-Eppendorf, yang dilengkapi untuk merawat penyakit tropis.
Layanan darurat dilaporkan telah memasang pembatas di jalur kereta stasiun dan mengamankan barang-barang milik pasangan tersebut.
Rwanda mengumumkan wabah pertama penyakit virus Marburg (MVD) pada 27 September.
Sebanyak 27 orang telah terinfeksi, termasuk sembilan di antaranya telah meninggal dunia.
Virus ini ditularkan oleh kelelawar buah dan dari manusia ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh. Penyakit ini dimulai dengan gejala akut, seperti demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise.
Saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus untuk MVD.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Kenali virus Marburg yang bisa bertahan pada tubuh penyintas
Baca juga: Rwanda dilanda wabah virus Marburg, delapan orang tewas
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024