Jakarta (ANTARA) - Tupac Amaru Shakur, yang lebih dikenal dengan nama panggung Tupac atau 2Pac, merupakan salah satu rapper ikon paling berpengaruh dalam sejarah musik hip-hop. Lahir pada 16 Juni 1971 di East Harlem, New York, Tupac dikenal tidak hanya sebagai musisi tetapi juga sebagai aktor dan aktivis.
Tupac menyeruak ke dunia musik rap dengan keberaniannya mengangkat berbagai isu sosial yang terjadi di Amerika Serikat, termasuk rasisme, kemiskinan, dan ketidakadilan. Tupac tumbuh di tengah lingkungan yang keras dan penuh kekerasan.
Sejak usia muda, dia sudah terpapar dengan isu ketidakadilan sosial, yang kemudian tercermin dalam lirik-lirik lagunya. Album debutnya, "2Pacalypse Now" (1991), langsung menarik perhatian dengan lirik-lirik yang tajam, menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah dan kondisi sosial di Amerika Serikat.
Kematian Tupac pada 1996 silam masih menyisakan misteri hingga saat ini. Peristiwa tersebut kembali menjadi sorotan setelah munculnya kasus terbaru yang melibatkan Sean "P Diddy" Combs.
Penangkapan P Diddy memicu spekulasi baru terkait penembakan yang menewaskan Tupac. Rekam jejak kriminal P Diddy serta peran besarnya dalam konflik lama antara rapper East Coast dan West Coast, praktis menimbulkan kembali tuduhan lama tentang keterlibatannya atas kematian Tupac. Lantas, siapa sebenarnya Tupac Shakur? Simak profilnya berikut.
Profil Tupac Shakur
Tupac lahir dari keluarga yang aktif dalam gerakan poltik. Sang ibu, Afeni Shakur, merupakan anggota Black Panther, sebuah kelompok radikal pembela hak kulit hitam. Situasi itu praktis sangat mempengaruhi cara Tupac memandang hidup.
Semasa kecil, Tupac terpaksa sering berpindah-pindah karena alasan ekonomi. Kendati demikian, sejak dini Tupac memperlihatkan ketertarikannya terhadap dunia seni, terutama puisi dan teater. Ia mengasah bakatnya di Baltimore School for the Arts.
Baca juga: Cincin emas Tupac Shakur terjual hampir satu juta dollar AS
Baca juga: Polisi geledah sebuah rumah terkait kasus pembunuhan Tupac Shakur
Tumbuh di lingkungan keras dengan latar belakang politik kuat, lirik-lirik Tupac kerap mengangkat isu ketidakadilan sosial, perjuangan hidup, dan diskriminasi rasial. Kariernya penuh dengan tantangan dan prestasi. Ia memulai sebagai penari latar grup rap Digital Underground pada awal 1990-an.
Namun, ia segera menarik perhatian industri musik melalui album debutnya, "2Pacalypse Now" (1991), yang sukses berkat lirik-lirik berani yang mengangkat isu sosial seperti kemiskinan dan kekerasan polisi.
Kesuksesan puncak Tupac terjadi dengan rilis album "Me Against the World" (1995), yang menjadi salah satu album ikonik dalam hip-hop. Meski sempat dipenjara karena kasus penyerangan, karier musiknya tetap melesat.
Setelah bergabung dengan Death Row Records, Tupac merilis "All Eyez on Me" (1996) yang meraih sukses besar. Ia juga berakting dalam film seperti Juice dan Poetic Justice. Kehidupannya dipenuhi kontroversi, terutama perseteruannya dengan rapper East Coast, termasuk Notorious B.I.G., dalam rivalitas antara rap West Coast dan East Coast.
Sayangnya, pada 7 September 1996, Tupac tertembak di Las Vegas dan meninggal enam hari kemudian, tepatnya pada 13 September. Kariernya sebagai 2Pac semakin rumit dengan berbagai konflik dan masalah hukum, hingga ia tewas dalam insiden penembakan tersebut.
Penembakan yang menewaskan Tupac Shakur tetap menjadi misteri, karena pelakunya tidak teridentifikasi. Namun, pada Oktober 2023, Duane Davis, alias Keefe D, yang merupakan anggota geng South Side Compton Crips, ditetapkan sebagai pelaku penembakan.
Setelah itu, spekulasi baru mengenai pembunuhan Tupac muncul setelah penangkapan rapper P Diddy terkait tuduhan kejahatan seksual. Beberapa publik mulai berasumsi bahwa Diddy mungkin terlibat dalam kematian Tupac, sementara Snoop Dogg menuduh Biggie dan P Diddy sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut.
Baca juga: Profil Jennifer Lopez dan kaitannya dengan P Diddy
Baca juga: Profil Aaliyah, penyanyi RnB yang mati muda dan dikaitkan dengan Diddy
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024