Saat ini sudah terjadi perdagangan sebesar 613.894 ton CO2e dengan nilai transaksi Rp37,06 miliar.Bisa dikatakan kecil, tapi bisa dikatakan juga ini suatu achievement...
Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, terdapat 100 perusahaan sektor energi di Indonesia yang berpotensi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperjual-belikan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) melalui IDXCarbon.
PTBAE-PU merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada perusahaan sektor energi yang berkaitan dengan kewajiban pemenuhan batas emisi karbon perusahaan tersebut.
“Sebagai informasi, saat ini terdapat lebih dari 100 perusahaan di sektor energi yang berpotensi terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk memperjualbelikan PTBAE-PU,” ujar Inarno di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Inarno menyebut sistem Apple Gatrik di Kementerian ESDM akan terkoneksi dengan sistem di Bursa Karbon, serta dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam kesempatan ini, Inarno menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), KLHK, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan hingga BEI.
“Saat ini sudah terjadi perdagangan sebesar 613.894 ton CO2e dengan nilai transaksi Rp37,06 miliar.Bisa dikatakan kecil, tapi bisa dikatakan juga ini suatu achievement. Kita harus juga melihat bahwasannya untuk men- set up suatu Bursa Karbon yang aktif gitu ya. Untuk EU ETS (Karbon Uni Eropa ) saja itu butuh waktu 10 sampai 20 tahun,” ujar Inarno.
Bursa Karbon mencatatkan jumlah transaksi senilai Rp37,06 miliar per hari ini, Kamis (03/09), dibandingkan sebelumnya senilai Rp29,21 miliar pada saat peluncuran 26 September 2023.
Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang diperdagangkan juga meningkat dari 459.953 ton karbon ekuivalen (CO2e) menjadi sebesar 613.894 ton CO2e, dari jumlah volume transaksi tersebut, sebanyak total 420.029 ton CO2e telah digunakan (dilakukan retirement).
Bursa Karbon mencatatkan sebanyak 81 Pengguna Jasa dari sebelumnya hanya sebanyak 16 Pengguna Jasa pada saat peluncuran 26 September 2023.
Komitmen IDXCarbon dalam pengembangan perdagangan karbon di Indonesia, seperti perpanjangan periode gratis biaya pendaftaran bagi calon Pengguna Jasa IDXCarbon, pembebasan biaya pencatatan unit karbon, pembebasan biaya membership, dan pembebasan biaya tahunan atau annual fee bagi seluruh Pengguna Jasa IDXCarbon.
Baca juga: Dirut BEI yakin ada 100 Pengguna Jasa Bursa Karbon di akhir 2024
Baca juga: Genap setahun, Bursa Karbon catat volume transaksi 613.740 ton karbon
Baca juga: OJK: Nilai perdagangan di bursa karbon Rp30,7 miliar per November 2023
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024