"Kami tekankan ini bukan merupakan konflik suku, agama dan ras. Ini murni karena pelaku dan korban saling mengenal. Ini merupakan konflik antar personal," kata Kepala Unit (Kanit) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polres Metro Jakarta Utara AKP M. Fauzan Yonadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hasil visum sementara penyebab kematian korban diakibatkan karena ada luka bacok di lengan sebelah kanan sehingga menyebabkan pembuluh darah besar terputus. Terjadi pendarahan pada bagian kepala karena luka robek.
"Barang bukti yang sudah diamankan, satu buah senjata tajam jenis golok, satu buah jaket abu-abu milik tersangka, kemudian pakaian korban yang berlumuran darah," kata dia.
Pihaknya tengah melakukan pengembangan kasus tersebut. "Saat ini anggota masih di lapangan mengejar para tersangka lain. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita berhasil menemukan tersangka lainnya," kata dia.
Baca juga: Seorang pria di Kamal Muara tewas akibat dikeroyok sejumlah orang
Sementara terkait video viral penyerbuan atau penyerangan ke sejumlah rumah di kampung lokasi ditemukan korban RFM meninggal dunia masih dalam pengembangan.
"Kami masih dalami, itu memang ada kelompok mereka. Namun, dari pihak Kepolisian dapat mengamankan lokasi tersebut. Sejauh ini sudah kondusif," kata dia.
Ia mengatakan petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan belum dapat menentukan jumlah pelaku.
"Namun, berdasarkan keterangan saksi, pelaku adalah pria berinisial S dan K. Dari dua orang ini kita akan lakukan pengembangan lebih lanjut," kata dia.
Ia menjelaskan pengeroyokan yang menyebabkan korban jiwa bermula dari kelompok korban inisial W dan A bertemu dengan pelaku inisial S di Cengkareng.
Setelah pertemuan tersebut, mereka lalu mengarah ke Bundaran Kamal Penjaringan dan sesampai di lokasi saat kelompok korban turun dari sepeda motor dan pelaku S secara diam-diam membawa lari sepeda motor korban.
Baca juga: Warga: Korban pengeroyokan meninggal dunia di lokasi kejadian
Kemudian korban menghubungi teman-temannya yang lain sehingga terkumpul lima orang melakukan pencarian terhadap pelaku dengan sepeda motor yang dibawa lari.
Lalu pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB, korban dengan lima temannya berhasil menemukan pelaku di Kapuk Kamal. Setelah bertemu dengan pelaku terjadi cekcok mulut antara pelaku S dengan kelompok korban.
"Pelaku ini lari dalam posisi terdesak kemudian meneriakkan tolong-tolong, maling-maling sehingga kalimat tersebut memicu warga-warga di sana atau teman-teman dari pelaku untuk keluar dan melakukan pengejaran terhadap kelompok korban," kata dia.
Saat terjadi aksi kejar-kejaran korban berinisial RFM terkena luka bacok di bagian lengan sehingga korban mengalami pendarahan kemudian meninggal dunia.
Fauzan menyebutkan korban RFM diserang di Lorong Salam kampung tersebut dan bukan di jalan raya. "Korban diserang di kampung itu, oleh warga di sana," kata dia.
Baca juga: 10 orang ditangkap dalam kasus pengeroyokan tukang buah
Setelah kejadian, petugas melakukan olah tempat kejadian perkara melakukan penyisiran di lokasi tersebut dan berhasil menemukan tersangka S.
"Kami sudah melakukan gelar perkara dan status dari si S ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan dengan peran provokator dengan adanya kalimat 'tolong-tolong'-'maling-maling'," katanya.
Kemudian saat kelompok pelaku mengejar korban S ini juga keluar kata "itu, itu, hajar".
Ia mengatakan para pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. "Ini bukan artian masyarakat seluruhnya, ya, tapi sebagian. Pelaku sama korban saling kenal," kata dia.
Sejauh ini, tersangka yang sudah diamankan dua orang. Pertama tersangka S ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan dan yang kedua tersangka K.
Pelaku berinisial K sedang dalam pemeriksaan intensif dan masih di lapangan karena baru diamankan. "Nantinya untuk tersangka K akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan statusnya," kata dia.
Sebelumnya seorang pria berinisial RFM tewas dibacok dan meninggal di Kampung Bunderan, Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (2/10) malam.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024