"Kita sedang melakukan proses desain sekarang ini, kemudian penguatan-penguatan infrastruktur yang dibutuhkan dan juga perlengkapan untuk di sistem supply chain-nya," ujar CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod di Kampus ITB Bandung, Jumat.
Lebih lanjut, Kaharuddin Djenod mengungkapkan bahwa proyek pembangunan kapal selam itu seluruhnya akan dilakukan di Indonesia dan ditargetkan selesai pada 2028.
Kapal Scorpene ini, kata dia, nantinya akan menggunakan baterai lithium, sehingga daya tahan untuk melakukan penyelaman jauh lebih dalam dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang ada selama ini.
"Kapal selam konvensional itu menggunakan liquid acid baterainya," ucapnya.
Proyek kapal selam ini sendiri, merupakan pesanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dengan jumlah dua unit.
Berdasarkan keterangan yang diterima, kapal selam tipe Scorpène ini direncanakan memiliki berat 1.600-2.000 ton, panjang 72 meter, kecepatan di atas 20 knot, kedalaman penyelaman lebih dari 300 meter, bisa dioperasikan 31 kru, bisa beroperasi di laut lebih dari 240 hari per tahun, dan mampu mengangkut 18 senjata.
Penandatangan kontrak pembangunan kapal selam itu dilakukan pada 28 Maret 2024 untuk pengerjaan sebanyak dua unit, dengan pembangunan sepenuhnya di Indonesia dengan menyerap SDM lokal.
Baca juga: Jokowi tekankan pentingnya bangun armada kapal selam di dalam negeri
Baca juga: PT PAL-ITB kerja sama untuk kembangkan kemaritiman nasional
Baca juga: RI resmi beli dua unit kapal selam Prancis, produksinya di Surabaya
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024