Kota Gaza, (ANTARA) - Sedikitnya 12 warga Palestina, termasuk tiga anak tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam tiga serangan udara Israel di wilayah Gaza pada Sabtu (5/10) pagi.

Tiga serangan di lokasi berbeda itu menyasar sebuah rumah dan tenda yang menampung para pengungsi di Gaza tengah dan sekelompok warga sipil di Gaza utara.

Sumber medis di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara mengatakan bahwa lima warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam sebuah serangan udara di Kota Beit Hanoun.

Menurut Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, enam jenazah dan beberapa orang yang terluka dibawa ke rumah sakit tersebut menyusul serangan udara Israel ke sebuah rumah di lingkungan Al-Da'wa di bagian timur laut kamp tersebut.

Secara terpisah, beberapa sumber medis di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah mengonfirmasi bahwa serangan Israel menargetkan sebuah tenda yang menampung keluarga pengungsi di dalam Sekolah Ahmed al-Kurd di kota itu, menewaskan seorang anak dan melukai beberapa orang lainnya.

Sementara itu, Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa mereka menemukan jasad dua anak dan menyelamatkan tujuh orang luka-luka setelah serangan udara Israel ke sebuah bangunan permukiman di lingkungan Al-Zeitoun di Kota Gaza.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan udara tersebut menargetkan sebuah bangunan milik keluarga Abu Ras, yang berada di dekat Masjid Al-Shama'a di Al-Zeitoun.

Serangan tersebut menghancurkan sebagian besar bangunan dan menyebabkan kerusakan parah pada rumah dan properti di sekitarnya.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melanjutkan serangan gencarnya ke Jalur Gaza menyusul serangan dari kelompok Hamas Palestina pada Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, lebih dari 41.800 orang telah tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara hampir 97 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir semua penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang berlangsung yang memicu kelangkaan parah pada bahan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Barat terus mendukung Israel meski korban genosida Gaza meningkat
Baca juga: Israel hancurkan gereja, masjid, makam selama setahun menyerbu Gaza
Baca juga: Koridor aman di Gaza berubah menjadi 'koridor kematian'
Baca juga: UNRWA: Kelaparan besar di Gaza terjadi akibat tindakan sengaja Israel
Baca juga: Paus sebut pemboman Israel di Gaza dan Lebanon 'tidak bermoral'

Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024