"Kami memilih untuk melanjutkan perang atrisi yang panjang dan menyakitkan melawan Israel," kata juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida dalam sebuah pernyataan video dalam rangka memperingati satu tahun serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Dia menegaskan bahwa pertempuran yang sedang berlangsung telah menunjukkan keefektifan strategi ini.
Abu Ubaida mengeklaim bahwa Hamas telah menyebabkan kerusakan signifikan.
"Di semua lini pertempuran dan di seluruh Gaza, kami telah membunuh dan menargetkan ratusan tentara, menghancurkan kendaraan Israel, dan menyempurnakan taktik kami," katanya.
Dia menggambarkan konflik tersebut sebagai pertarungan melawan musuh kriminal dalam pertempuran yang tidak seimbang.
Berbicara tentang para sandera yang ditangkap dalam serangan pada Oktober tahun lalu, Abu Ubaida menyatakan sejak hari pertama telah memastikan perlindungan dan keselamatan para tawanan kami, tetapi ambisi (Benjamin) Netanyahu telah menghalangi kepulangan mereka selama satu tahun.
Dia memperingatkan bahwa nasib para sandera saat ini bergantung pada keputusan pemerintah Israel dan memperingatkan bahwa situasi mereka dapat memburuk jika pasukan Israel bergerak maju, seraya mengonfirmasi bahwa Hamas telah menginstruksikan para penjaga sandera untuk bertindak jika militer Israel mendekat.
Militer Israel telah melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas penyerbuan lintas perbatasan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.
Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Senin melaporkan bahwa jumlah korban tewas dari kalangan warga Palestina akibat serangan Israel yang masih berlangsung telah bertambah menjadi 41.909 orang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024