kami akan membantu penyiapan IKT dan memfasilitasi pengurusan perizinannyaPalembang (ANTARA) - Puluhan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan eksportir bungkil sawit (palm kernel expeller -PKE) di Sumatera mengikuti edukasi instalasi karantina tumbuhan (IKT) ekspor Badan Karantina Indonesia (Barantin) di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.
Edukasi IKT ekspor itu dilakukan Direktur Standar Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia AM Adnan pada acara diskusi kelompok/FGD 'Standarisasi Pelayanan Karantina dalam Mendorong Ekspor PKE Tujuan New Zealand' yang digelar Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel.
Menurut Adnan, untuk memastikan PKE sebagai komoditas tumbuhan itu bisa diterima di negara tujuan ekspor terutama New Zealand yang memiliki perjanjian standar karantina tertentu dengan Indonesia, perlu edukasi tersebut sehingga perusahaan yang akan mengekspor PKE menyesuaikan komoditasnya dengan standar yang ditentukan.
Untuk menyiapkan IKT, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan eksportir PKE akan dibantu petugas BKHIT di masing-masing daerah tempat penghasil bungkil sawit itu.
"Petugas kami akan membantu penyiapan IKT dan memfasilitasi pengurusan perizinannya sehingga dapat mendukung kegiatan ekspor salah satu komoditas tumbuhan itu," ujarnya.
Baca juga: Karantina Kalsel memeriksa 2.300 ton bungkil sawit diekspor ke Vietnam
Baca juga: 10.000 ton bungkil sawit di ekspor ke New Zeland dari Teluk Bayur
Dia menjelaskan PKE dari perkebunan kelapa sawit di Pulau Sumatera seperti Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung berpotensi untuk diekspor langsung ke New Zealand dan negara lainnya.
Bungkil sawit tersebut saat ini pasar ekspornya terbuka lebar ke New Zealand untuk bahan baku pakan ternak.
Berdasarkan data ekspor bungkil sawit/PKE Indonesia pada 2023 mencapai 36 juta ton dari jumlah itu sekitar 74 persen di antaranya ke New Zealand.
Melalui upaya tersebut diharapkan perusahaan kelapa sawit dan eksportir di Sumatera mematuhi pedoman sertifikasi fitosanitari bungkil sawit (palm kernel expeller - PKE) dan bisa mengekspor langsung komoditas tumbuhan itu.
Selain ke New Zealand, bungkil sawit berpotensi diekspor ke Australia, China, Perancis, Portugis, Thailand, Turki, Amerika Serikat dan negara lainnya, kata Adnan.
Sementara Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu mengatakan bungkil sawit/PKE hanya boleh diekspor dari fasilitas ekspor yang telah diregistrasi.
Fasilitas ekspor komoditas tumbuhan tersebut harus standar dan terpadu mulai dari tempat pengumpulan produk hingga pengeluaran atau kapal yang mengangkut PKE ke negara tujuan, kata Kepala BKHIT Sumsel Kostan.
Baca juga: Sulbar mengekspor perdana 5.500 ton bungkil sawit ke China
Baca juga: 2.200 ton bungkil sawit Kaltim siap dikirim ke Vietnam
Baca juga: Legislator : pemanfaatan bungkil sawit belum digarap serius
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024