Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Prancis menyebut ancaman Perdana Menteri Israel terhadap Lebanon sebagai "provokasi."
"Jika provokasi ini menjadi kenyataan, akan menyeret Lebanon, negara sahabat Prancis yang sudah sangat rapuh, ke dalam kekacauan," kata Jean-Noel Barrot dalam wawancara dengan saluran France 2 pada Selasa (8/10).
Dalam sebuah video yang dirilis sebelumnya pada Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kritik keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Hizbullah dan memperingatkan rakyat Lebanon.
Dia memperingatkan bahwa Lebanon bisa "jatuh ke jurang perang berkepanjangan yang akan membawa kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza."
Barrot menambahkan bahwa hal itu juga akan menimbulkan lebih banyak masalah keamanan bagi Israel, dengan menekankan bahwa situasi di Lebanon sudah merupakan "malapetaka."
Menlu Prancis memperingatkan bahwa kawasan tersebut berada di ambang eskalasi dan mengatakan: "Eskalasi ini menjadi kekhawatiran kami, dan menyangkut seluruh rakyat Prancis."
Barrot, dalam konteks itu, menyerukan untuk menggunakan dialog dan diplomasi daripada kekerasan untuk menyelesaikan konflik.
Israel terus melancarkan serangan udara dan darat ke Lebanon, serta melakukan serangan di Gaza. Kekhawatiran terus meningkat bahwa eskalasi yang berkelanjutan dapat menyebabkan perang besar di kawasan tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Macron katakan ke Netanyahu: Perang Gaza-Lebanon tak untungkan Israel
Baca juga: Presiden Macron dukung penangguhan pengiriman senjata untuk Israel
Baca juga: Prancis, Norwegia kritik Israel karena persona non grata Sekjen PBB
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024