tidak ada tindak kekerasan atau teror yang dapat mengubah jalur menuju perdamaian, demokrasi, dan pembangunan kembali di Irak...
PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengutuk "dengan keras" tindakan penyanderaan terhadap Konsulat Turki di kota terbesar kedua Irak, Mosul, dan mendesak "agar seluruh personel itu diperkenankan pulang secepatnya dalam keadaan selamat".

"Anggota DK PBB 'mengutuk semua aksi kekerasan terhadap wakil konsuler dan diplomatik' yang membahayakan atau menyeret nyawa orang yang tidak bersalah, dan sangat menghambat kegiatan normal pejabat dan wakil semacam itu," kata Presiden DK PBB untuk Juni, Vitaly Churkin, saat membacakan dihadapan pers, di Markas PBB, Rabu.

"Anggota DK PBB kembali menyatakan tidak ada tindak kekerasan atau teror yang dapat mengubah jalur menuju perdamaian, demokrasi, dan pembangunan kembali di Irak, yang diapit oleh hukum kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, yang didukung oleh rakyat dan Pemerintah Irak, serta masyarakat internasional," tambah pernyataan itu seperti dikutip Xinhua.

Mosul, kota di Irak Utara, adalah Ibu Kota Provinsi Nineveh, sekitar 400 kilometer di sebelah baratlaut Ibu Kota Irak, Baghdad.

Gerilyawan menguasai kota terbesar kedua di Irak tersebut pada Selasa (10/6), setelah berhari-hari pertempuran melawan pasukan keamanan Pemerintah Irak. Sebanyak 500.000 orang dilaporkan telah meninggalkan Mosul setelah kerusuhan, dan pada Rabu, gerilyawan menculik Konsul Jenderal Turki dan beberapa staf konsulat yang bekerja di kota itu.

Pada Rabu pagi, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Rabu (11/6) mengatakan bahwa ia terkejut saat mengetahui penculikan diplomat Turki tersebut di Kota Mosul, Irak, dan mengatakan, "Ini sama sekali tak bisa diterima baik."

"Sebagai Sekretaris Jenderal PBB, saya mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan teror semacam itu terhadap personel diplomatik," kata sekretaris jenderal tersebut saat berbicara dalam peluncuran portal jejaring satuan tugas pelaksana kontra-terorisme (CTITF).

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014