Saya nggak dengar. Nggak dengar bukan nggak ada. Kalimatnya nggak dengar dan saya nggak diajak bicaraJakarta (ANTARA) -
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menganggap santai pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang terjadi di Jakarta pada Selasa (9/10) malam.
Wakil Ketua MPR RI itu menilai pertemuan antara pemimpin dan calon pemimpin bangsa itu merupakan hal yang biasa-biasa saja. Dia pun enggan menanggapi bahwa pertemuan itu bakal berdampak pada isu posisi PDIP pada pemerintahan Prabowo mendatang.
"Itu mungkin aja kan pertemuan yang kayak gitu, menurut saya sih ya biasa-biasa saja. Apalagi emang udah connect dari awal," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Selain itu, dia mengatakan bahwa politisi tidak boleh khawatir atau cemas dalam menanggapi sebuah isu, termasuk pertemuan antara kedua tokoh bangsa tersebut. Dia juga enggan memaknai apapun terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo.
"Setiap kali pertemuan para tokoh politik pejabat publik ada yang dibicarakan hal-hal tertentu, wajar-wajar saja. Nanti kita lihat saja keputusan-keputusannya apa," kata dia.
Selain itu, dia pun tak membantah terkait isu adanya tiga sosok dari PDIP yang disebut bakal menjadi menteri Prabowo Subianto.
"Saya nggak dengar. Nggak dengar bukan nggak ada. Kalimatnya nggak dengar dan saya nggak diajak bicara," katanya.
Baca juga: Sekjen Gerindra: Sejumlah kandidat menteri mulai dipanggil Prabowo
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto santap malam dan berdiskusi di sebuah restoran di Jakarta, Selasa, hingga dua jam lebih. Hal itu disampaikan melalui unggahan di media sosial Instagram @jokowi, yang dipantau di Jakarta, Selasa malam.
"Diskusi santai sambil santap malam bersama Presiden Terpilih Pak @prabowo. Tidak terasa dua jam lebih," tulis Jokowi dalam unggahannya.
Dalam media sosial itu diunggah foto Presiden Jokowi duduk berhadap-hadapan dengan Prabowo Subianto di meja makan, dalam sebuah ruangan.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024