Sebab, Hasto menyakini bahwa dari ide dan gagasan yang dibangun dari para mahasiswa bisa menciptakan sesuatu hal baru dalam menjawab tantangan dunia.
“Selama dibangun dari ide dan gagasan, seluruh perencanaan akan bisa terpenuhi,” kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dia pun menceritakan bagaimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki ide dan gagasan untuk membangun partai yang solid serta bertahan sepanjang bangsa Indonesia berdiri.
Imajinasi pun muncul lewat ide membangun sekolah partai. Di mana, kantor DPP Partai di Lenteng Agung dirubah menjadi sekolah partai untuk mendidik dan menggembleng kader serta calon pemimpin punya kesadaran ideologi dan historis.
“Sehingga akan terbangun suatu tekad untuk membangun cara pandang dan semangat juang. Semangat juang ini adalah api yang berkobar dalam diri kita, sehingga ketika menghadapi tantangan apapun, kita mampu menghadapi itu,” ujarnya.
Politisi asal Yogyakarta ini juga mengulas perjuangan Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno dalam menghadapi pemerintahan kolonialisme Belanda.
“Bung Karno dipenjara, ditangkap. Justru api perjuangannya itu semakin berkobar-kobar karena kita ini adalah negara pejuang, kita negeri pelopor,” jelas Hasto.
Dia juga mengatakan, di zaman pemerintahan kolonialisme Belanda, tiga kader Partai Nasional Indonesia (PNI) ditangkap di Ciamis. Mereka ditangkap karena menyuarakan Kemerdekaan Indonesia.
Tetapi, ketika akan menghadapi hukuman gantung, justru salah satu dari tiga kader itu menghadapinya dengan senyuman. Sebab, dia meyakini Bung Karno sebagai pimpinan PNI akan merubah nasib rakyat Indonesia yang terjajah.
Mendengar cerita Bung Karno itu, Hasto mengatakan jika dirinya justru semakin bersemangat dan tidak takut menghadapi setiap tindak intimidasi yang dilakukan oleh orang yang dulu dididik oleh Partai dan Megawati.
“Jadi ini harus menjadi spirit kita. Saya kalau lelah di partai itu ‘digantung saja tersenyum masa kita hanya menghadapi ujian-ujian kaya begini diintimidasi oleh orang yang dulu dididik oleh PDIP dan Bu Mega, masa saya takut. Bu Mega mengatakan betul karena ketakutan adalah ilusi,” pungkasnya.
Baca juga: Sekjen PDIP bangga banyak mahasiswa asal Papua kuliah di STIPAN
Baca juga: Fraksi PDIP MPR RI umumkan nama calon pimpinan MPR pada Kamis
Baca juga: Jokowi: Pertemuan Megawati-Prabowo baik untuk kemajuan negara
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024