Jakarta (ANTARA) - PT Siemens Indonesia memperkuat insinyur masa depan di Indonesia melalui program Inisiatif Universitas guna mendukung RI menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia pada 2045 dan mencapai status negara industri melalui pembangunan berkelanjutan.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan berinvestasi dalam pengembangan insinyur masa depan, kami tidak hanya mendukung pertumbuhan karier individu, tetapi juga membantu mendukung kemajuan ekonomi dan industri Indonesia," kata Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia Surya Fitri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, saat ini, pihaknya telah bermitra dengan sepuluh institusi pendidikan melalui kegiatan seminar dan sertifikasi ahli, donasi teknologi, magang dan program magang, serta penelitian dan pengembangan dalam elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi.
Untuk kegiatan seminar ahli dan sertifikasi, lanjut Surya, berupa pelatihan khusus yang dipimpin oleh para ahli industri untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan lanjutan.
Baca juga: Siemens Indonesia tunjuk Surya Fitri sebagai Presdir dan CEO baru
Program Sertifikasi Sistem Mekatronik Siemens (SMSCP) yang menggabungkan sistem pelatihan ganda Jerman dengan keahlian Siemens, berfokus pada pemahaman sistem mekatronik, troubleshooting, dan pemecahan masalah.
Perusahaan bekerja sama dengan Swiss German University (SGU) dan Sekolah Menengah Teknologi Industri Yogyakarta untuk menawarkan sertifikasi SMSCP, mempersiapkan siswa sukses di industri modern yang terotomatisasi.
"Untuk donasi teknologi, kami membekali siswa dengan keterampilan industri modern melalui teknologi canggih dan pelatihan praktis," sebutnya.
Pada Januari 2022, Siemens menghibahkan teknologi senilai Rp300 juta ke Institut Teknologi PLN berupa Switchgear Tegangan Menengah dan Sistem Distribusi untuk
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik.
Lalu, pada Februari 2024, Universitas Indonesia menerima hibah perangkat lunak senilai 60.000 euro berupa Siemens PSS®SINCAL Power System Planning and Simulation Software untuk mendukung perencanaan, desain, dan operasi sistem tenaga listrik.
Baca juga: Siemens Healthineers hadirkan teknologi dukung wisata medis di Bali
Selain itu, pada Februari 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember juga menerima donasi yang sama untuk meningkatkan kurikulum dan keterampilan siswa dalam desain listrik dan perencanaan jaringan tenaga.
Sedangkan, pada kegiatan magang dan pelatihan bertujuan membantu siswa mendapatkan pengalaman praktis.
Program Engineering Trainee Siemens berdurasi dua belas bulan, menggabungkan pengetahuan teoretis dengan pengalaman praktis, termasuk orientasi dua bulan dan rotasi pekerjaan.
"Program ini menjembatani kesenjangan antara pengetahuan akademis dan kebutuhan industri, antara lain keterampilan teknis, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan manajemen proyek," ujar Surya.
Siemens Indonesia juga bergabung dengan program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Ganda Jerman (GD-TVET) bersama EKONID, menawarkan pelatihan praktis dan pendidikan teoretis dalam mekatronika industri di SMK Negeri 26 Jakarta, mengikuti sistem pendidikan ganda Jerman.
Sedangkan, pada program kolaborasi penelitian, perusahaan bermitra dengan universitas dalam proyek penelitian inovasi dan solusi praktis dalam
elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi.
Pada Agustus 2023, Siemens berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung dalam program Ekosistem Kembar Digital (D2TEP) untuk mempercepat pengembangan model dan simulasi pabrik.
Kemudian, pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Swiss German University dalam melakukan studi bersama tentang teknologi keamanan siber untuk meningkatkan ketahanan dan keunggulan kompetitif industri di Indonesia.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024