Zagreb (ANTARA News) - "Laga terpenting sepanjang sejarah Kroasia", demikian headline salah satu harian lokal di negara Balkan itu, yang tengah dilanda demam Piala Dunia 2014, jelang laga pembukaan antara tim nasional Kroasia melawan tuan rumah Brasil, Kamis.

Kafe-kafe di seluruh penjuru negeri memasang pesawat televisi baru di teras mereka dan mengubah dekorasi dengan sentuhan merah dan putih, warna kebesaran tim Kroasia, sementara siaran-siaran langsung pertandingan akan digelar di alun-alun tiap kota.

Poster besar tim Kroasia, yang dijuluki "The Fiery Ones", terpampang di jendela toko-toko di ibu kota, Zagreb, biasanya menampilkan bintang lapangan tengah Luka Modric dan penyerang Mario Mandzukic, sementara para pramuniaga mengenakan seragam Kroasia.

"Laga ini akan menjadi drama," kata Hrvoje Tokic, pengelola salah satu bar di pusat kota Zagreb, Maraschino, yang terasnya memampangkan poster-poster para pemain dan pelatih jelang laga yang akan berlangsung pada pukul 20.00 waktu setempat, Kamis.

Tentu saja bukan patriotisme semata yang menciptakan euforia itu, namun para pengelola bar mengharapkan peningkatan penjualan sebesar 30 persen selama berlangsungnya kompetisi sepak bola terbesar itu.

"Kami berharap bisnis berjalan baik malam nanti. Berkat laga-laga ini, satu malam bisa setara dengan pendapatan akhir pekan yang ramai," katanya.

Ekonomi Kroasia sendiri memang membutuhkan dorongan, setelah memasuki tahun keenam resesi dengan tingkat pengangguran mencapai 22 persen.

Berdasarkan pengalaman Piala Eropa 2008, turnamen sepak bola akbar terakhir yang diikuti Kroasia, ekonom memperkirakan setiap laga di Brasil akan menghasilkan 50 juta euro.

Itu artinya tiga laga pertama Kroasia di fase penyisihan Grup A diestimasikan akan berkontribusi sekira 0,35 persen dari pendapatan negara, dan akan semakin besar apabila mereka mampu melangkah ke babak selanjutnya.

Krisis ekonomi yang melanda Kroasia menyebabkan sedikit sekali warga yang bisa berangkat langsung menyaksikan tim kesayangan mereka secara langsung di Brasil. Sejumlah 6.000 pendukung Kroasia diperkirakan akan menghadiri laga pembukaan secara langsung di Sao Paulo.

Hal itu membuat pemerintah harus mengendalikan lebih banyak warga penikmat sepak bola di kampung halaman. Di alun-alun kota Zagreb, persiapan pembukaan "Kawasan Pendukung" memasuki tahap akhir.

Hampir dua juta orang warga Kroasia diperkirakan akan memadati kawasan itu demi menyaksikan tayangan-tayangan pertandingan secara langsung di layar besar berukuran 52 meter persegi sedikitnya hingga sebulan mendatang.

Salah satu di antaranya adalah Zeljko Maric, yang mengenakan seragam bernama punggung Modric.

"Saya berharap banyak dengan generasi tim kali ini, mereka di antara yang terbaik," kata pria berusia 42 tahun itu yang memprediksikan kemenangan 2-1 untuk Kroasia.

Sebagian besar rakyat negara berpenduduk 4,2 juta orang itu tentu menyambut gembira Piala Dunia 2014, yang hadir untuk mengalihkan perhatian mereka dari kepelikan ekonomi sehari-hari.

"Bagi negara kecil seperti kami, acara olah raga semacam ini memberi kesempatan untuk tampil di tingkat dunia. Kami masih ingat edisi 1998 yang terkenal itu, saat kami membuktikan dapat menang melawan negara kuat seperti Jerman," kata Sosiolog Suncica Bartoluci.

Pada turnamen yang berlangsung di Prancis itu, merupakan kali pertama penampilan Kroasia di putaran final Piala Dunia dan mereka mampu melangkah hingga semifinal dan merebut tempat ketiga.

Sementara detik terus berdetak menghitung mundur berlangsungnya laga pembukaan di Jumat dini hari WIB, rakyat Kroasia terus memupuk mimpi untuk melangkah lebih jauh, demikian AFP.(*)

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014