Saat menerima penghargaan secara simbolis, Sekretaris Utama BNN RI Tantan Sulistyana menyampaikan penghargaan tersebut merupakan buah dari upaya serta dedikasi Balai Rehabilitasi BNN Baddoka dalam memberikan layanan rehabilitasi yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan kelompok rentan.
"Khususnya bagi pecandu dan penyalahguna narkotika melalui inovasi program LOKER," kata Tantan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan beberapa inovasi unggulan dalam program LOKER, antara lain Go-Kareba (Digitalisasi pendaftaran daring dengan fitur aksesibilitas yang memudahkan kelompok rentan) dan HORE BERSINAR (Layanan rehabilitasi kunjungan rumah yang memberikan fleksibilitas bagi klien).
Kemudian, terdapat pula inovasi bernama MARSHA (Materi rehabilitasi bersuara yang mendukung pemberian informasi yang akurat).
Selain itu, sambung Tantan, untuk menciptakan ekosistem yang inklusif, Balai Rehabilitasi BNN Baddoka juga telah menginternalisasi slogan “Melayani Dengan HATI” yang mengacu pada nilai-nilai Harmonis, Adaptif, Transparan, dan Inklusi.
Baca juga: BNN RI ungkap kasus pencucian uang jaringan Malaysia - Palembang
Di samping itu, Balai Rehabilitasi BNN Baddoka turut menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Balla Inklusi, Yayasan Peduli Anak Cacat, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Tamalanrea Makassar untuk memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung upaya rehabilitasi.
Menurut dia, penghargaan yang diraih memacu BNN, khususnya jajaran Deputi Bidang Rehabilitasi, untuk terus melakukan inovasi dan memberikan pelayanan prima terhadap para korban penyalahgunaan narkotika agar pulih dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia Bersinar, Bersih Narkoba.
Adapun penghargaan diberikan dalam acara Gebyar Pelayanan Prima Tahun 2024 yang dihelat oleh Kementerian PANRB dengan tajuk Wujudkan Ekosistem Pelayanan Publik Transformatif, Inovatif, dan Inklusif.
Sebelumnya Kementerian PAN RB telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan pelayanan publik, inovasi pelayanan publik, serta komitmen terhadap pelayanan ramah kelompok rentan. Hal tersebut dilakukan untuk menilai keberhasilan reformasi birokrasi berdampak yang menjadi fokus dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Baca juga: BNN: Narkotika jenis baru NPS jadi perhatian khusus langkah pencegahan
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024