...Van Gaal telah menyuntikkan banyak hal penting, yang utamanya esensi dari sepak bola Belanda. Kami tahu mereka tajam di lini depan, mereka memiliki sangat banyak pemain berbahaya
Salvador (ANTARA News) - Boom! Jagat dunia gunjang-ganjing, bumi kerlap-kerlip, dua raksasa sepak bola maju bertarung dengan membawa gada siap bertempur untuk berebut predikat sebagai pemenang dalam perhelatan akbar Pesta Bola 2014 di Brasil.

Spanyol akan berhadapan dengan Belanda dalam laga perdana Grup B Piala Dunia 2014 di Stadion Fonte Nova, Salvador, pada Sabtu dini hari, pukul 02.00 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan oleh ANTV dan tvOne.

Setiap pertarungan memuat lintas sejarah. Duel antara La Furia Roja melawan "Tim Oranye" disebut-sebut sebagai drama final Piala Dunia 2010. Empat tahun lalu di Afrika Selatan, Andres Iniesta mencetak gol semata wayang yang mengaramkan harapan Belanda menjadi juara dunia.

Apakah sejarah akan berulang, meski sepak bola menawarkan hal yang baru, karena di sana terbentang segala kemungkinan?

Akankah skuad asuhan pelatih Louis van Gaal mampu meredam tiki-taka khas Spanyol yang kini diasuh oleh Vicente del Bosque? Meskipun waktu itu, Belanda dibesut oleh Bert van marwijk.

Skuad Van Gaal kini dihuni oleh sederet pemain bintang yang diturunkan pada laga Piala Dunia 2010. Sebut saja, Robin van Persie, Wesley Snijder dan Arjen Robben. Dan Arjen Robben diam-diam menyimpan "beban sejarah" karena tendangan yang menggeledek mampu ditepis oleh penjaga gawang Iker Casillas.

Iker Casillas? Penjaga gawang ini menyimpan dua nukilan memori mesra. Pertama, Piala Dunia 2014 Brasil ini dapat saja menjad penampilan kali terakhir di pesta bola sejagat empat tahunan.

Pemain berusia 32 tahun ini sarat pengalaman, dan menjadi benteng terakhir di lini pertahanan Spanyol. Kemesraan berujung kepada kata pamungkas dari setiap nasib manusia bahwa "saatnya akan tiba juga"

Nukilan kedua, Casillas meluapkan kegembiraan dengan mencium trofi, tetapi ia sempat mengecup kekasihnya, seorang reporter televisi yang sempat-sempatnya mencuri waktu dengan mewawancarainya.

Spanyol tidak sebatas Casillas, Spanyol tidak sebatas tiki-taka. Belanda siap melancarkan serangan balik cepat dengan mengandalkan trio penyerang, Van Persie, Robben, dan Sneijder.

Pasukan Van Gaal ini juga telah menyiapkan diri dengan membenahi lini pertahanan untuk menghalau gempuran demi gempuran Pedro, Iniesta, Davis Silva.

Duel Spanyol dengan Belanda boleh jadi memanggungkan adu kokoh tembok pertahanan, meski ada adagium menyebutkan bahwa pertahanan yang baik adalah menyerang.

Dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, Spanyol bakal menurunkan J. Alba, Sergio Ramos, Pique, Azpilicueta, sementara Belanda dengan formasi serupa akan mengisi lini pertahannya dengan memasang Janmaat, Vlaar, D. Vrij, B. Martins.

Di sini, kubu Belanda tidak ingin kalah gertak. Salah seorang punggawa De Oranye, Michael Vorm mengungkapkan bahwa negaranya cukup berpengalaman menahan laju serangan skuad Spanyol dalam laga Piala Dunia 2014.

"Arjen Robben telah melalui musim gemilang bersama Bayern Muenchen, (Robin) Van Persie siap tempur memberi penampilan terbaik bersama tim nasional, Wesley Sneijder telah bermain dalam 100 laga melawan Spanyol," kata Vorm dalam situs Guardian.

"Nigel de Jong pemain yang juga penting dalam tim. Ia cukup punya banyak pengalaman dan punya kualitas dalam penampilan," katanya menegaskan.

Menjawab pernyataan yang dilontarkan Vorm itu, del Bosque menggarisbawahi filosofi sepak bola, khususnya sepak bola Spanyol.

"Penguasaan bola tanpa memuat kedalaman tidak ada artinya, tidak ada manfaatnya. Dengan begitu, kami terlecut bekerja lebih keras meningkatkan ketajaman dalam menyerang yang dilakukan dalam format kebersamaan."

"Sepak bola pada hakekatnya memuat banyak aspek yang berbeda, tidak hanya mengandung satu aspek saja. Kami tidak memiliki formula ajaib, kami memiliki skema bermain yang dipahami oleh seluruh punggawa," katanya menegaskan.

Inikah pratanda bahwa Spanyol siap mengubur mimpi Belanda? Kunci strategi diserahkan kepada dua pelatih gaek.

Dua pelatih sama-sama punya segudang pengalaman. Secara paripurna, jalan tidaknya skema yang disiapkan, baik Del Bosque maupun Van Gaal, terpulang kepada kejelian dan keuletan kedua tim membongkar lini pertahanan lawan. Semuanya terpulang kepada kreativitas. Ini salah satu filosofi dalam sepak bola.

Komentar dua pelatih:

Vicente del Bosque (Spanyol):
"Kami punya tim yang berpengalaman dan matang dalam menghadapi turnamen manapun. Kami tidak khawatir dengan apapun dan kami punya kebanggaan. Saya tidak takut dengan masa depan, karena kami toh punya tim U-21 yang handal."

"Banyak hal telah berubah dalam empat tahun ini. Kami toh berjalan stabil sejak 2010, tetapi Van Gaal telah menyuntikkan banyak hal penting, yang utamanya esensi dari sepak bola Belanda. Kami tahu mereka tajam di lini depan, mereka memiliki sangat banyak pemain berbahaya."

Louis Van Gaal (Belanda):
"Saya punya kenangan luar biasa ketika melatih di Spanyol. Masa itu merupakan salah satu momen terbaik dalam perjalanan karier saya di sepak bola. Sepak bola Spanyol berkembang pesat dan menjadi yang terbaik di dunia. Mereka punya taktik brilyan, teknik mumpuni dan tingkat kesiapan fisik pemain yang handal. Semuanya itu membuat mereka menjadi nomor satu di dunia."

"Kami harus tampil kompak ketika melawan mereka (Spanyol), terlebih ketika mereka memainkan skema penguasaan bola, dan hal itu tentu tidak mudah. Sepak bola dapat saja menjadi perjuangan alot yang mengaitkan kekuatan fisik."

Data dan fakta kedua tim:

* Ini kali pertama bagi kedua finalis Piala Dunia bertemu dalam satu turnamen setelah keduanya bersua di final sejak 1990.
* La Roja menelan kekalahan dari Swiss dalam laga pembukaan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, meski begitu mereka akhirnya keluar sebagai juara dunia.  
* Del Bosque hanya sekali kalah dari 25 laga Piala Dunia semasa mengemban tugas sebagai pelatih kepala Spanyol, mencakup laga babak penyisihan (22 kali menang, dua kali imbang). Ini termasuk ketika kalah 0-1 melawan Swiss pada 2010.
* David Villa menjadi pencetak gol terbanyak bagi kubu Spanyol di final Piala Dunia dengan mengemas delapan gol.
* Belanda mampu melaju dari babak penyisihan grup dalam tujuh kali penampilan mereka selama penyelenggaraan Piala Dunia.
* Robin Van Persie  menjadi pencetak gol terbanyak dalam kualifikasi Piala Dunia Eropa 2014 dengan membukukan 11 gol.
* Dari agenda 10 laga antara kedua tim, baik Spanyol maupun Belanda menorehkan catatan apik. Spanyol meraih lima kemenangan, sementara Belanda hanya mengoleksi empat kemenangan. Satu pertemuan lainnya berakhir imbang.

Prakiraan susunan pemain:
Spanyol (4-2-3-1):
Casillas (penjaga gawang), J.Alba, S.Ramos, Pique, Azpilicueta, Busquets, X.Alonso, Pedro, Iniesta, D.Silva, Diego Costa.
Pemain cadangan:
De Gea, Reina, Albiol, Martinez, Juanfran, Cazorla, Fabregas, Koke, Mata, Xavi, F.Torres, D.Villa

Belanda (4-2-3-1):
Krul (penjaga gawang), Janmaat, Vlaar, D.Vrij, B. Martins, Blind, N.de Jong, Robben, Sneijder, Depay, V.Persie
Pemain cadangan:
Cilessen, Vorm, Kongola, Veltman, Verhaegh, D.Guzman, Fer, Wijnaldum, Huntelaar, Kuyt, Lens        
    
Pemain andalan kedua tim:

Xavi (Spanyol)
Posisi: Gelandang
Nomor punggung:    8

Dalam laga melawan Belanda, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa pemain ini sungguh ingin mengobrak-abrik pertahanan lawan. Ia dikenal sebagai pemain yang punya kemampuan istimewa dalam melepas umpan sebagaimana diperagakan ketika membela Barcelona.

Dalam usia 34 tahun, dipertanyakan apakah ia mampu melumasi mesin tiki taka. Lubang yang ditinggalkan ini bakal diisi oleh pemain muda Atletico, Koke. Hanya saja, apakah pemain ini punya modal dan mental pantang menyerah untuh terus tidak henti menggedor pertahanan Belanda yang dikenal solid.   


Robin van Persie (Belanda)
Posisi: Striker
Nomor punggung:    16

Van Persie belum cukup terbebas dari belitan cedera. Penyerang ini telah melewati musim kompetisi yang padat dan keras bersama Manchester United di Liga Inggris (Premier League). Kini tantangannya, ia harus tampil di tingkat internasional yang memerlukan kebugaran fisik memadai.

Pemain ini terbilang subur dalam mencetak gol dengan mengemas 11 gol selama babak kualifikasi. Ia fasih diturunkan dengan formasi 5-3-2, untuk memberi ruang gerak leluasa kepada Arjen Robben. Spanyol tentu saja ekstra mewaspadai pergerakan pemain ini, karena ia terbilang sebagai salah satu striker terbaik di dunia.  
Enam laga terakhir

Spanyol:
7 Jun 2014 El Salvador 0-2 Spanyol
30 May 2014 Spanyol 2-0 Bolivia
 5 Mar 2014 Spanyol 1-0 Italia
19 Nov 2013 Afrika Selatan 1-0 Spanyol
16 Nov 2013 Equatorial Guinea 1-2 Spanyol
15 Oct 2013 Spanyol 2-0 Georgia
 
Belanda:
4 Jun 2014  Belanda 2-0 Wales
31 May 2014 Belanda 1-0 Ghana
17 May 2014 Belanda 1-1 Ekuador
 5 Mar 2014 Prancis 2-0 Belanda
19 Nov 2013 Belanda 0-0 Kolombia
16 Nov 2013 Jepang 2-2 Belanda


Prediksi hasil laga (Goal.com)

* Spanyol 2-1 Belanda (17,47 persen)
* Spanyol 1-2 Belanda (12,92 persen)
* Spanyol 1-1 Belanda (11,56 persen)

Narasi atas prediksi:

* Pertarungan ini sungguh memuat gengsi antara dua timnas yang merajai sepak bola global. Keduanya sama-sama memiliki skuad berkaliber dunia, dan keduanya juga dibesut oleh pelatih sarat pengalaman. Apakah Belanda akan membawa dan menyimpan kenangan pahit empat tahun lalu di Johannesburg? Catatan hitamnya, kala itu skuad Oranye tampil brutal cenderung kasar. Semuanya itu terpicu oleh rasa frustrasi para pemain Belanda di bawah asuhan Bert van Marwijk.

* Kalau saja Van Gaal mengubah skema permainan menjadi 3-5-2, maka boleh jadi Belanda cenderung memilih bertahan. Ini tentu memerlukan dukungan dua pemain bertipe gelandang bertahan.

* Del Bosque bakal memanfaatkan dan mengeksplorasi kekokohan lini pertahanan Belanda. Spanyol seperti biasanya akan mengandalkan penguasaan bola dan penguasaan ruang permainan. Di sini Belanda mengancam dengan menggelontorkan serangan balik yang cepat dan bertuah, sebagaimana yang mereka peragakan pada Piala Dunia 2010.

Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:
Spanyol: 2
Belanda; 1 

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014