Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, kerja sama itu diresmikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya dan Direktur Kantor Regional UNEP untuk Asia dan Pasifik Dechen Tsering di Bali, Rabu (9/10).
Baca juga: KLHK sebut UU KSDAHE mudahkan pendanaan konservasi lewat kerja sama
Menteri LHK Siti menyatakan bahwa MoU itu menandai kemitraan penting bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama terkait lingkungan hidup dan kehutanan. Khususnya dalam aspek konservasi dan perlindungan alam, pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan, pengarusutamaan kebijakan lingkungan serta peningkatan tata kelola lingkungan.
"Kolaborasi ini didasarkan pada pengakuan dan komitmen bersama," kata Menteri Siti dalam sambutannya seraya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada UNEP atas kerja sama ini.
Baca juga: KLHK kerja sama dengan asosiasi kembangkan metodologi LCA
Siti menjelaskan melalui kerja sama itu UNEP akan memberikan dukungan untuk program prioritas terkait isu-isu lingkungan dan kehutanan, serta komitmen dan inisiatif di tingkat internasional, regional, dan nasional, seperti Pusat Lahan Gambut Tropis Internasional (ITPC), Badan Koordinasi Laut Asia Timur (COBSEA), Pusat Kegiatan Regional (RAC), Pusat Kapasitas Regional untuk Laut Bersih (RC3S), Pusat Mangrove Dunia, Program Kampung Iklim, serta program kerja sama Selatan-Selatan.
Dalam kesempatan penandatangan itu dilaksanakan juga pertemuan dengan para pakar untuk mendukung bidang-bidang kerja sama tersebut, terutama yang terkait sistem pemantauan hutan tropis.
Baca juga: Menteri LHK soroti perbaikan kualitas lingkungan hidup di Indonesia
Menteri Siti dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa data dan metodologi sangat penting dalam pekerjaan terkait lingkungan, ekosistem, dan sumber daya alam, baik darat maupun sumber daya air dan laut.
"Mengingat tantangan besar yang dihadapi saat ini dan mungkin akan semakin kompleks pada tahun-tahun mendatang, saya yakin bahwa diskusi hari ini tentang inventarisasi lahan, khususnya hutan, adalah sangat penting," katanya.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024