Nilai tambah dan nilai manfaat kepada warga ini yang harus didorongSurabaya (ANTARA) - Calon Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai mendorong agar semua fasilitas dan infrastruktur yang dibangun Pemkot Surabaya memberi nilai tambah untuk kesejahteraan warga serta bernilai manfaat dan nilai ekonomi warga sekitar.
Salah satunya pembangunan tunnel atau terowongan penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ)-Kebun Binatang Surabaya (KBS) senilai puluhan miliar rupiah nantinya harus memberi manfaat pada warga sekitar.
"Tidak hanya pelaku UMKM, tapi juga warga sekitar TIJ yang butuh pekerjaan harus direkrut. Nilai tambah dan nilai manfaat kepada warga ini yang harus didorong," kata Bahtiyar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengatakan, Dinas Perhubungan Kota Surabaya atau KBS atau siapa pun yang punya otoritas pengelola pengoperasian harus mulai memikirkan untuk memberi berkah bagi warga sekitar mulai mempekerjakan tenaga yang dibutuhkan sampai penyediaan stan UMKM bagi warga.
Ia mendorong agar Pemkot Surabaya selalu berorientasi pada nilai manfaat kepada warga dalam setiap realisasi pembangunan. Terowongan bawah tanah TIJ-KBS saat ini belum tuntas yang diperkirakan, akhir Oktober sudah bisa dioperasikan.
Terowongan bawah tanah yang bakal jadi destinasi tersebut tengah dinantikan. Konon akan ada fasilitas istimewa hingga melebihi ekspektasi pengunjung. Seluruh pengunjung KBS akan makin nyaman memarkir kendaraan di TIJ lengkap dengan gedung parkir dan basement atau rubana (ruang bawah tanah) parkir.
Baca juga: DPRD Kota Surabaya usulkan tujuh fraksi
Baca juga: DPRD Surabaya dorong pembangunan infrastruktur berkesinambungan
Baca juga: DPRD Surabaya minta KUA tingkatkan layanan
Pengunjung lalu akan menyusuri ruang bawah tanah. Terowongan ini akan membentang sekitar 160 meter. Terowongan bawah tanah ini akan menjadi akses modern. Dengan lebar sekitar 4 meter dan tinggi sekitar 3,25 meter. Akses nyaman ini nantinya akan memanjakan pengunjung karena disajikan aneka kuliner. Ada juga stan UMKM berkelas.
"Apa pun itu, harus melibatkan warga sekitar. Kalau selama ini ada asongan di KBS, ini yang diberdayakan," tutur Bahtiyar.
Ia mengatakan, jangan sampai warga sekitar hanya jadi penonton karena hanya menyaksikan lalu lalang pengunjung tanpa bisa mendapat nilai ekonomi dari destinasi tersebut.
Untuk itu, pimpinan dewan ini mendesak agar kecamatan, kelurahan, hingga RT RW dan pihak kampung mendeteksi siapa pun warga yang punya potensi dan kompetensi. Mereka harus diberdayakan untuk menjadi bagian dari pengembangan destinasi terowongan tersebut.
Keluhan dan RT dan RW lah yang paling tahu persis dan paham potensi warganya. Sebagai kepanjangan tangan Pemkot di tingkat kampung, mereka harus peka akan kondisi warganya. Mereka yang usia produktif harus mendapat perhatian jika menganggur.
Pengentasan pengangguran bisa dimulai dari sinergi antar-lini dan antar-lembaga pemerintah. Kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait harus saling bergandengan tangan memberdayakan warganya. Mereka harus disalurkan untuk mendapatkan pekerjaan.
"Namun, warga juga harus tahu diri dan tidak boleh manja. Jika selama ini warga Surabaya manja dan enggan dengan honor yang sudah ditetapkan, sebaiknya hal ini dihindari. Maksimalkan jika direkrut," ujar Bahtiyar.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024