Dito menerangkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus kepada pembangunan sarana dan prasarana olahraga untuk sepak bola, tetapi juga memberikan perhatian serius cabang olahraga lain yang berpotensi besar medali Olimpiade, salah satunya atletik.
"Kita sudah membangun fasilitas atletik PB PASI, sementara fasilitas untuk badminton di Cipayung kemungkinan akan selesai tahun depan. Selain itu, kita juga sedang membangun Cibubur Youth Elite Sport Center, yang akan menjadi satu kompleks untuk 14 cabang olahraga," kata Dito dalam keterangan tertulisnya pada Kamis.
Dito dan Ketua PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Pusat Pelatihan Atletik PB PASI di Pangalengan, Jawa Barat.
Baca juga: Menpora optimistis Timnas Indonesia raih poin saat melawan Bahrain
Dito menegaskan bahwa sepak bola bukan satu-satunya prioritas pembangunan olahraga nasional, mengingat cabang olahraga lain juga penting, terutama yang berpotensi besar dalam ajang internasional seperti Olimpiade.
"Atletik juga menjadi prioritas utama, karena merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting di Olimpiade," lanjut Dito.
Dia menyatakan komitmen Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk terus memperkuat cabang-cabang olahraga yang memerlukan pusat pelatihan khusus dengan target berprestasi dalam Olimpiade mendatang.
"Dengan fasilitas yang sudah dibangun dan sumber daya manusia yang kita perkuat, kami berharap Olimpiade 2028 akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia," kata Dito.
Kemenpora berkomitmen terus memajukan cabang-cabang olahraga yang berpotensi mendulang prestasi pada tingkat internasional, sebagai bagian dari upaya meningkatkan prestasi olahraga nasional dalam Olimpiade.
Baca juga: Menpora tinjau sejumlah venue pada hari pertama Peparnas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024