“Tidak ada keraguan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara terus berlanjut dan selesai sempurna sebagai kota dunia untuk semua,” kata Staf Khusus Kepala OIKN dan juru bicara Otorita IKN Troy Pantouw dalam rilis pers diterima di Jakarta, Jumat.
Selain itu, dia mengatakan Otorita IKN juga terus berupaya menarik investor domestik dan asing untuk berinvestasi di Nusantara, menjadikannya sebagai super economic hub yang berpotensi menggerakkan roda ekonomi nasional.
Hingga saat ini, delapan tahap groundbreaking telah dilakukan dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp58,41 triliun.
Otorita IKN juga telah menerima 492 surat pernyataan minat atau letter of intent (LoI) dari investor, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan rincian 239 LoI dalam negeri dan 199 dari luar negeri.
Sejalan dengan pembangunan ekonomi, Troy menyebut Otorita IKN berkomitmen membangun kota hutan yang berkelanjutan. Upaya seperti program reforestasi melalui pencanangan Wanagama Nusantara dan pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Penambangan Ilegal terus dilakukan.
Bahkan, Otorita IKN telah meluncurkan Peta Jalan Menuju Kota Nol Emisi Karbon Nusantara pada COP28 di Dubai sebagai bagian dari komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim.
Untuk memberdayakan masyarakat, Troy menuturkan bahwa Otorita IKN melibatkan komunitas lokal dalam proses perumusan kebijakan, seperti konsultasi publik terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperka) Otorita IKN mengenai kearifan lokal.
Potensi UMKM, kata dia, juga dioptimalkan, dengan jumlah pelaku UMKM meningkat dari 417 pada Juni 2023 menjadi 650 pada periode Februari-April 2024.
Presiden Joko Widodo pada Juli lalu meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara, yang secara umum mengatur pemberian insentif untuk calon investor yang turut membangun layanan dan fasilitas di IKN.
Dalam keterangan yang sama, Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa penerbitan Perpres tersebut sangat penting untuk menarik investor.
“Dengan itu kami berharap tidak ada alasan lagi untuk para investor tidak percaya pada komitmen pemerintah dan tidak segera membangun atau berinvestasi di IKN. Kami berharap pembangunan ini akan diramaikan oleh para investor, tidak hanya dengan APBN," ujarnya.
Hingga saat ini, berbagai fasilitas penunjang telah dibangun di Nusantara. Di antaranya Sepaku Semoi yang menyediakan air baku bagi Ibu Kota Nusantara dan sebagian Kota Balikpapan, serta berfungsi sebagai pengendali banjir.
Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol, fasilitas listrik, pengelolaan air dan limbah, serta infrastruktur telekomunikasi terus berjalan untuk mendukung kebutuhan pemerintah dan masyarakat setempat.
Pembangunan IKN dilakukan dalam lima tahap, yang dimulai dari 2022 hingga 2045. Saat ini, pembangunan berada di tahap pertama (2022-2024), dengan fokus pada pembangunan kawasan pemerintahan pusat, perkantoran, permukiman, serta fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
Baca juga: Kemenag-Otorita IKN akan bangun madrasah terpadu
Baca juga: Otorita IKN buka 600 lowongan untuk CPNS 2024
Baca juga: OIKN sudah siapkan lahan bagi kedubes asing yang pindah ke IKN
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024