"Ya ini bantuan logistik, ada makanan dan pakaian, terus ada terpal dan lainnya juga," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Koordinator Wilayah Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto saat dihubungi di Jakarta pada Jumat.
Bantuan tersebut, kata Virus, merupakan bantuan wajib yang disalurkan jika terdapat korban bencana di wilayah setempat. "Jadi itu wajib kalau ada korban bencana begini," ucap Virus melanjutkan," katanya.
Bantuan yang telah disiapkan berupa 25 kardus air mineral, 150 kotak makanan siap saji, 150 lembar selimut dan 75 lembar mukena. Selain itu 75 lembar sarung, 75 paket "family kit", 75 paket "kidsware", 150 paket sandang, 70 lembar terpal dan 150 buat matras.
Hingga pukul 15.20 WIB, bantuan tersebut masih dalam perjalanan menuju lokasi lantaran padatnya antrian kendaraan pemadam kebakaran.
"Tadi masih tersendat, masih ada antrian kendaraan Damkar. Segera kita salurkan," kata Vitus.
Baca juga: Rumah kontrakan 100 pintu di Tambora dilanda kebakaran
Baca juga: Kebakaran rumah terjadi di Cilincing
Meskipun tak ada korban jiwa atau korban luka, kebakaran kontrakan 100 pintu di Tambora tersebut mengakibatkan 60 keluarga dengan 150 orang menjadi korban dalam kebakaran tersebut.
"60 Kepala Keluarga (KK) dan 150 jiwa," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di Jakarta pada Jumat.
Adapun kebakaran tersebut diduga terjadi akibat arus pendek listrik (korsleting).
"Diduga adanya korsleting listrik. Sekitar Pukul 10.41 WIB, warga melihat api di lantai 3 sudah membesar, kemudian menelpon petugas untuk meminta bantuan, bahwa telah terjadi kebakaran dan langsung ditindaklanjuti," kata Syarif.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024