Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa gelombang tinggi tersebut dapat membahayakan keselamatan pelayaran, khususnya bagi nelayan yang menggunakan perahu dengan kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Baca juga: Kapal menuju Bawean terganggu gelombang tinggi
Kemudian, kapal tongkang harus waspada jika kecepatan angin melebihi 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, sementara kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter juga berisiko.
Selanjutnya, untuk kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan pesiar, ancaman muncul jika kecepatan angin melebihi 27 knot dan gelombang di atas 4 meter.
Eko menambahkan bahwa pola angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan 8-25 knot, sedangkan di bagian selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.
Baca juga: Dihantam gelombang, banjir rob terjang Pantai Payangan Jember-Jatim
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang 3 meter di Samudera Hindia hingga besok pagi
BMKG mendeteksi kecepatan angin tertinggi juga terpantau di perairan utara Sabang dan Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan gelombang di berbagai wilayah, termasuk Selat Malaka, Samudera Hindia barat, dan Laut Jawa.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pelaku pelayaran untuk selalu waspada dan memantau informasi terbaru demi keselamatan saat beraktivitas di laut.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024