Wakapolda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Kupang, Senin, mengatakan bahwa operasi itu dimaksudkan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berlalu lintas secara tertib guna menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
“Operasi Zebra Turangga 2024 ini akan dilaksanakan selama 14 hari ke depan, yang dimulai pada hari ini,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa selain untuk menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas), kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Awi menambahkan bahwa Operasi Zebra yang digelar serentak di seluruh Indonesia dari tanggal 14 hingga 27 Oktober 2024 dengan menitikberatkan pada peningkatan disiplin berkendara dan penegakan aturan lalu lintas.
Dalam operasi ini, polisi menargetkan sembilan jenis pelanggaran prioritas, antara lain pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, dan pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang.
Kemudian, pengendara yang tidak menggunakan helm SNI atau sabuk pengaman, serta pengemudi dalam pengaruh alkohol. Disamping itu juga pengemudi yang melawan arus, dan kendaraan yang melebihi batas kecepatan.
“Berikutnya kendaraan dengan dimensi dan muatan berlebih dan yang terakhir parkir sembarangan di bahu jalan,” tambah dia.
Lebih lanjut kata dia, berdasarkan data dari Ditlantas Polda NTT melalui aplikasi integrated Road Safety Management System (IRSM), semester pertama tahun 2024 mencatat 658 kecelakaan lalu lintas, yang menunjukkan penurunan sebesar tujuh persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara itu jumlah korban meninggal dunia menurun 18 persen korban luka berat turun 10 persen, dan korban luka ringan turun lima persen.
Namun, meskipun angka kecelakaan mengalami penurunan, Brigjen Awi Setiyono menekankan pentingnya tindakan pencegahan dan penindakan agar jumlah kecelakaan dan pelanggaran tidak meningkat.
"Kehilangan satu nyawa pun sangat berharga dan tak ternilai. Kita harus terus berupaya agar tidak ada korban lagi," tegasnya.
Wakapolda NTT menegaskan bahwa penyelesaian masalah lalu lintas memerlukan koordinasi lintas instansi dan pemangku kepentingan.
Menurutnya, keamanan dan kelancaran lalu lintas harus diwujudkan dengan langkah-langkah komprehensif yang melibatkan semua pihak terkait.
"Operasi Zebra Turangga 2024 ini lebih mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis, didukung penegakan hukum secara elektronik baik statis maupun mobile," jelasnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024