"Menurut Kementerian Situasi Darurat, 112.337 orang telah dievakuasi (dari wilayah Kursk)," kata Komisaris Rusia untuk Hak Asasi Manusia Tatyana Moskalkova kepada surat kabar Argumenty i Fakti.
Dia mengatakan bahwa lebih dari 12 ribu penduduk wilayah Kursk berada di pusat-pusat akomodasi sementara, sementara lebih dari 100 ribu orang pindah bersama saudara dan teman mereka.
Moskalkova menambahkan bahwa sekitar 40 ribu orang menolak untuk dievakuasi atau telah kembali ke rumah mereka.
Dia juga mengatakan 30.415 orang, termasuk 7.600 anak-anak, berada di 960 pusat sementara di 65 wilayah Rusia, banyak di antaranya melarikan diri dari penembakan di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur dua tahun yang lalu.
Ukraina belum mengomentari pernyataan Moskalkova.
Serangan Kiev ke wilayah Kursk dimulai pada malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki dekat kota Sudzha, sekitar 10 kilometer dari perbatasan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan itu sebagai "provokasi skala besar" dan tindakan "penembakan tanpa pandang bulu," dan menyebutnya sebagai "serangan teroris."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kemudian mengatakan tujuannya adalah untuk menciptakan "zona penyangga" untuk melindungi dari serangan lintas batas dari Rusia.
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024