Lebak (ANTARA) - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, dari Januari sampai Agustus 2024 mencapai 2.589 kasus dan 8 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Lebak, Senin, mengatakan masyarakat agar mewaspadai penyebaran DBD menjelang musim pancaroba dari kemarau ke musim penghujan yang berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Biasanya, populasi nyamuk tersebut berkembangbiak pada genangan air di barang-barang bekas, seperti kaleng, bak, ember, pot bunga dan lainnya.
Baca juga: Kasus DBD di Lebak tembus 1.536 orang dan enam dilaporkan meninggal
Baca juga: Kawasan Badui di pedalaman Lebak terbebas kasus DBD
Selama ini, kata dia, kegiatan PSN plus 3M dinilai lebih efektif dan murah untuk memutus mata rantai penyebaran kasus DBD.
Selain itu juga masyarakat melakukan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif untuk melakukan PSN plus 3M dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat mematikan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kasus DBD tahun 2024 cukup tinggi hingga mencapai 2.589 orang dan 8 orang dilaporkan meninggal dunia.
Kasus DBD itu tentu cukup meningkat dibandingkan tahun 2023 tercatat 764 orang dan empat orang dilaporkan meninggal dunia.
Dengan demikian, pihaknya mengajak masyarakat menjelang musim pancaroba itu meningkatkan kewaspadaan penularan kasus DBD.
Baca juga: Enam warga Lebak meninggal akibat Demam Berdarah Dengue
Baca juga: Dinkes Lebak catat 773 kasus DBD dan empat di antaranya meninggal
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024