Kami telah melakukan aksi mitigasi peningkatan cadangan karbon berupa pembuatan Hutan Rakyat seluas 305 hektare

Banjar, Kalsel (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) mengoptimalkan pembuatan Hutan Rakyat di kabupaten/kota sebagai langkah peningkatan cadangan karbon untuk ketahanan bencana dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

“Kami telah melakukan aksi mitigasi peningkatan cadangan karbon berupa pembuatan Hutan Rakyat seluas 305 hektare pada lima kelompok tani hutan (KTH),” kata Kepala Dishut Kalsel Fathimatuzzahra usai kick off program FOLU Net Sink 2030 di Desa Sungai Arfat, Kabupaten Banjar, Kalsel, Senin.

Dia menyebutkan lima KTH itu, yakni KTH Sepakat Baru seluas 52 hektare di Desa Tandilang (Kabupaten Hulu Sungai Tengah), KTH Bumi Sejahtera seluas 105 hektare di Desa Pematang Danau (Kabupaten Banjar), KTH Berkat Sulasih seluas 70 hektare di Desa Sungai Arfat (Kabupaten Banjar), KTH Ushuluddin seluas 48 hektare di Desa Sungai Jelai (Kabupaten Tanah Laut), KTH Dewa Subur seluas 30 hektare di Desa Tanjung Dewa (Kabupaten Tanah Laut).

“Untuk mengoptimalkan Hutan Rakyat, kami terus genjot penanaman tanaman produktif berupa okulasi, seperti karet, durian, rambutan, mangga, alpukat, cempedak, langsat, pampakin, petai, jengkol, kemiri, dan jambu mete,” ujarnya.

Fathimatuzzahra menjelaskan pembuatan Hutan Rakyat dengan jenis tanaman itu, tidak hanya memberikan manfaat perbaikan lingkungan saja, tetapi juga manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar karena merupakan jenis tanaman produktif.

Baca juga: Menteri LHK minta tingkatkan upaya hilir dukung produk Perhutanan Sosial
Baca juga: BPDAS WSS Lampung: 70 unit KBR bantu penyediaan bibit buah bagi warga

Ia memastikan ke depan peningkatan cadangan karbon melalui penanaman akan lebih digencarkan di 13 kabupaten/kota dan desa-desa dengan melibatkan multi pihak, utamanya melalui kesatuan pengelola hutan (KPH) sebagai motor penggerak di tingkat tapak.

Bahkan, kata dia, peningkatan cadangan karbon melalui penanaman ini akan semakin masif karena adanya dukungan ketersediaan bibit pohon dari Persemaian Liang Anggang yang baru saja diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Fathimatuzzahra mengatakan, pusat persemaian yang diresmikan itu, mampu memproduksi bibit pohon dengan berbagai jenis hingga 10 juta batang per tahun.

“Pembuatan Hutan Rakyat ini juga sebagai tindak lanjut atas dukungan internasional dan KLHK melibatkan Kalsel dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Provinsi Kalsel diberikan kepercayaan melalui pendanaan internasional tahap pertama dari Norwegia untuk melaksanakan tiga program penting dalam memulihkan lahan kritis,” tuturnya.

Berdasarkan data KLHK yang berkaitan dengan program ini, lanjut dia, Kalsel telah berhasil memulihkan lahan kritis seluas 184.102 hektare pada periode 2013-2022, yang sebelumnya luas lahan kritis mencapai 642.580 hektare, pada akhir 2023 menyisakan sekitar 458.478 hektare lahan kritis.

“Pengusulan kerja sama tahap dua FOLU Net Sink sedang kami proses dalam rangka memperluas akses peningkatan cadangan karbon melalui penanaman pohon untuk pemulihan lahan kritis guna keseimbangan ekosistem di 13 kabupaten/kota,” ujar Fathimatuzzahra.

Baca juga: 26 ribu lebih hektare hutan rakyat Indonesia sudah tersertifikasi FSC
Baca juga: Potret pengelolaan hutan tanaman rakyat di Lubuk Seberuk
Baca juga: Hutan rakyat di Pulang Pisau ditarget jadi percontohan internasional

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024