"Kehadiran kami hari ini bersama jajaran untuk menemui Pj Bupati HSS sehubungan dengan adanya undangan monitoring dari pihak kampus di mana para santri dan mahasiswa kita ini kuliah," kata Ketua Umum MUI HSS TGH Jamhari Muhdin, di Kandangan, Selasa.
Menurut dia, sejak mulai awal pengiriman para siswa dan santri ke luar negeri, pihaknya belum pernah melakukan monitoring secara langsung terhadap kegiatan belajar mereka.
Baca juga: Pemkab HSS Kalsel berangkatkan 10 mahasiswa ke Timur Tengah
Kebetulan setahun lagi para santri dan mahasiswa yang dikirim akan segera menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga pihak kampus meminta untuk melakukan monitoring secara langsung kegiatan mereka.
"Ini sekaligus momentum yang pas untuk kami melakukan evaluasi apa saja yang telah mereka lakukan, dan kemungkinan kendala yang dihadapi selama ini," ujarnya.
Pada prinsipnya, pihaknya sebenarnya mengharapkan agar Pj Bupati HSS bisa ikut berangkat mendampingi.
Baca juga: Pemkab Banjar- Baznas salurkan beasiswa bagi warga ke Timur Tengah
Namun, mengingat kondisi keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan pilkada ini harus benar-benar terjaga dan kondusif, sehingga Pj Bupati HSS tidak bisa ikut.
"Sedangkan untuk teknis dan waktu keberangkatan, kita masih dalam tahap perencanaan dan pengkajian," tuturnya.
Saat ini ada sebanyak 86 mahasiswa dan santri yang belajar di luar negeri dan dibiayai oleh pemerintah daerah melalui MUI HSS.
Baca juga: Pemkab Tabalong beri beasiswa kepada 90 mahasiswa tak mampu
Sebanyak 86 mahasiswa dan santri itu terdiri atas 13 orang di Mesir dan 63 orang di Yaman,. Sebagian ada yang mendapatkan beasiswa penuh, sementara yang lainnya diberikan bantuan dana pendidikan.
Pewarta: Imam Hanafi/faturahman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024