"Kegiatan pemberian makanan bergizi sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu dan akan terus dilakukan hingga Desember tahun ini, sedangkan untuk tahun depan tentu akan dilanjutkan," ujar Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono di Tenggarong, Selasa.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu intervensi yang dilakukan pemda dengan harapan untuk mengatasi dan mencegah agar tidak ada kasus stunting baru di Kukar.
Pemkab Kukar ingin terus menurunkan angka stunting, meskipun saat ini prevalensi stunting di Kukar paling rendah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni tercatat 17,6 persen.
Baca juga: Dinkes Kutai Kartanegara turunkan stunting melalui Germas
Posisi kedua adalah Kota Balikpapan dengan prevalensi stunting sebesar 21,6 persen, kemudian Kabupaten Kutai Barat 22 persen, Kabupaten Paser 22,4 persen, Kabupaten Berau 23 persen.
Selanjutnya Kota Samarinda dengan prevalensi sebesar 24,4 persen, Kabupaten Penajam Paser Utara 24,6 persen, Kota Bontang 27,4 persen, dan Kabupaten Kutai Timur dengan prevalensi 29 persen atau paling tinggi.
"Pemberian makanan bergizi ini merupakan lanjutan dari pengukuran serentak penanganan stunting pada Juni lalu, yakni telah diukur sebanyak 47.886 anak atau 99,21 persen sasaran balita di seluruh Kukar, sehingga melalui pemberian makanan bergizi setidaknya target prevalensi stunting 14 persen tahun ini tercapai," ujarnya.
Baca juga: Bupati Kukar ajak semua gerak serentak tekan stunting
Sebelumnya, saat sosialisasi pemberian makanan bergizi di Tenggarong dua hari lalu, Sunggono juga mengingatkan agar semua tim memperhatikan waktu pelaksanaan pemberian makanan bergizi, karena Oktober ini segera memasuki penghujung tahun.
"Saya juga perlu mengingatkan kepada semua tim mulai tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan agar pemberian makanan bergizi tepat sasaran. Untuk itu, harus didukung dengan data yang valid dan sesuai dengan kondisi di lapangan," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar Arianto selaku penanggung jawab pemberian makanan bergizi mengatakan pemberian makanan tambahan tersebut merupakan tindak lanjut dari pengukuran serentak kepada balita yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Pemkab Kukar terapkan PAUD holistik integratif tekan stunting
"Kegiatan ini merupakan intervensi oleh Pemkab Kukar dalam mengatasi balita kekurangan gizi, yakni dengan melibatkan seluruh pihak terkait hingga ke tingkat desa dan kelurahan," ujarnya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024