Jumlah masyarakat yang terdampak saat ini kemungkinan dapat bertambah, pemerintah daerah masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap masyarakat di lokasi bencanaNagan Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat sebanyak 2.508 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah tersebut terdampak banjir akibat meluapnya aliran sungai di kawasan ini.
“Jumlah masyarakat yang terdampak saat ini kemungkinan dapat bertambah, pemerintah daerah masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap masyarakat di lokasi bencana,” kata Kepala BPBD Nagan Raya Irfanda Rinadi kepada wartawan di Nagan Raya, Selasa.
Ada pun masyarakat yang terdampak bencana alam banjir, kata dia, antara lain di Kecamatan Tripa Makmur, warga yang terdampak bencana di Desa Panton Pange (50 KK), Ujong Krueng (150 KK), Mon Dua (167 KK), Neubok Yee PP (151 KK), dan Neubok Yee PK (87 KK).
Baca juga: BPBA sebut 10 daerah di Aceh dilanda banjir, pengungsi 1.259 jiwa
Kemudian Desa Pasie Keubeu Dom (245 KK), Kabu ( 72 KK), Lueng Keubeu Jagat (214 KK), Drien Tujoh (262 KK), Babah Lueng (244 KK), dan Kuala Tripa (70 KK).
Sementara itu di Kecamatan Darul Makmur, masyarakat terdampak bencana alam di Desa/Gampong Drien Kuta Trieng (200 KK), Gampong Lamie (45 KK), Gampong Ujong Lamie (42 KK), Gampong Kaye Unoe (15 KK), Gampong Gunong Cut dan Gampong Kuala Semayam 65 KK, Gampong Geulangang Gajah (masih didata), serta Gampong Kaye Unoe (17 KK).
Sedangkan banjir di Kecamatan Kuala dan Kecamatan Beutong, kata Irfanda, sejauh ini sudah surut.
Baca juga: MPW ICMI harap kepedulian pemerintah atasi banjir Aceh
Irfanda Rinadi mengatakan pemerintah daerah juga terus berupaya membantu dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak bencana alam banjir, dengan mengerahkan petugas ke lapangan.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada masyarakat yang terkurung banjir atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: BNPB siapkan bantuan bencana bagi korban banjir dan longsor Aceh
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024