"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Indonesian Automatic Finger Identification System (INAFIS) bahwa memang diduga ada ledakan dari tabung gas elpiji milik salah satu rumah warga," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi kepada wartawan di lokasi kebakaran tersebut pada Selasa.
Ledakan tabung gas elpiji itu mengakibatkan terjadinya percikan api dan memicu kebakaran.
Percikan api yang ditimbulkan ledakan gas dari salah satu rumah warga tersebut menyebar ke rumah warga yang lain sehingga total 40 rumah hangus terbakar. "Merambat ke rumah-rumah warga di sekitarnya," katanya.
Baca juga: Kepolisian buka layanan dokumen hilang bagi korban kebakaran Kalianyar
Baca juga: Mayat wanita yang tertimbun puing kebakaran Kalianyar telah dievakuasi
Menurut Syahduddi, waktu terjadi kebakaran dan tertutupnya jalur evakuasi juga menjadi faktor korban tewas hingga lima orang.
Korban meninggal disebabkan karena peristiwa terjadi pada dini hari, pada saat warga sedang tertidur lelap dan akses masuk dan keluar juga sangat terbatas."Sehingga ini yang menyulitkan korban untuk keluar dari lokasi kebakaran, sehingga terjebak," katanya.
Pihaknya sedang berkoordinasi dengan kecamatan dan Polsek setempat berencana membuka akses jalur dari perumahan warga yang terbakar menuju Lapangan Perisma Kalianyar.
"Berkoordinasi dengan Pak Camat, Pak Kapolsek, bahwa ke depan mungkin kita juga akan memberikan ruang akses terhadap rumah-rumah warga yang memang terhalang oleh tembok lapangan sepak bola ini, karena memang juga ini lapangan ini milik pemerintah daerah," katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024