Presiden Direktur Fujitsu Indonesia Achmad Sofwan mengatakan pertumbuhan pasar TI di Indonesia masih sangat tinggi, dengan kontribusi terbesar pada sektor ritel dan kesehatan.
"Penggunaan TI akan terus meningkat, pada sektor government (pemerintah) untuk meningkatkan pelayanan, juga sektor swasta menjelang pemberlakuan AFTA enam bulan mendatang," kata Achmad Sofwan disela penandatanganan kerja sama dengan Central Data Technology sebagai distributor resmi Fujitsu, di Jakarta Kamis.
Adopsi TI untuk pengelolaan big data dan penggunaan cloud akan semakin meningkat. Perbankan, rumah sakit, dan universitas-universitas akan meningkatkan belanja TI-nya untuk meningkatkan layanan.
Peningkatan penggunaan komputasi awan untuk mengefisienkan investasi perusahaan-perusahaan dalam penyediaan teknologi informasi, kata Achmad Sofwan, memang akan membuat permintaan server melemah dalam jangka pendek.
Namun, dalam jangka panjang belanja server akan tetap naik karena pengelolaan big data dan layanan cloud kedepan tetap membutuhkan server yang lebih banyak.
Tambah jaringan distribusi
Dalam kesempatan yang sama, Achmad Sofwan juga menandatangani kerja sama dengan Central Data Technology, perusahaan yang ditunjuk sebagai distributor resmi solusi TI untuk pasar small medium business (usaha kecil menengah) dan konsumen perusahaan (enterprise).
Dengan kerja sama baru itu, Fujitsu sekarang ini mempunyai tiga distributor resmi di Indonesia yang masing-masing mempunyai jaringan dan partner.
Sementara Country Head of Infrastructure Service & Solution Fujitsu Indonesia Mulia Dewi Karnadi mengatakan, melalui jaringan-jaringan distribusi yang ada sekarang Fujitsu Indonesia mempunyai sekitar 5000 partner bisnis.
Mitra baru Fujitsu, Central Data Technology yang juga anak usaha Computrade Technology International (CTI Group), merupakan perusahaan distributor produk dan layanan TI yang berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor perwakilan di Surabaya, Jawa Timur.
Pewarta: Suryanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
