kementerian lembaga agar para ASN-nya bantu serap dengan berbelanja cabai langsung dari produsenJakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus membantu produsen cabai mengatasi persoalan harga demi stabilitas pasar dan kesejahteraan petani.
"Bapanas bergerak dengan mengumpulkan para pelaku usaha cabai dan stakeholder yang terkait dalam forum rapat koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Cabai," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Arief menyampaikan bahwa Rakor SPHP cabai itu juga untuk menindaklanjuti surat terbuka Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur (Jatim) kepada Presiden Republik Indonesia terkait fluktuasi harga cabai di tingkat produsen.
Dia menegaskan bahwa pemerintah selama ini memperhatikan kepentingan produsen tanaman pangan, termasuk dalam hal produsen cabai.
“Bagi sedulur petani se-Indonesia, termasuk cabai, itu tidak pernah lepas dari dukungan pemerintah agar tetap terus bersemangat di produktivitas. Kondisi cabai nasional hari ini ada over supply, karena ada panen raya serentak, misalnya seperti di Jatim," ujar Arief.
Menanggapi hal itu, Bapanas telah menyiapkan skema mobilisasi pangan ke daerah-daerah yang masih alami harga cabai tinggi.
"Selain itu, kita juga akan dorong kepada kementerian lembaga agar para ASN-nya bantu serap dengan berbelanja cabai langsung dari produsen,” tutur Arief.
Baca juga: Harga cabe rawit anjlok, stok berlebih hingga 27.130 ton
Baca juga: Cara ASN di Kulon Progo membantu petani cabai
Dalam Rakor SPHP Cabai, terdapat tiga daerah sentra cabai yang sedang panen raya yang totalnya bisa mencapai 200 ton per hari.
Adapun tiga daerah ini adalah Banyuwangi yang kisaran panen cabainya dapat mencapai 100 ton per hari. Lalu Jember dan Probolinggo masing-masing dapat menghasilkan cabai 50 ton per hari.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Arief, cabai termasuk komoditas sayuran yang jadi penyumbang produksi terbesar pada 2023, yakni cabai besar (10,64 persen), cabai rawit (10,31 persen), dan cabai keriting (7,94 persen).
Sementara strategi mobilisasi stok pangan melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) yang telah diterapkan Bapanas selama ini, semakin dipacu dari hari ke hari.
Ini ditujukan agar stok pangan yang melimpah di daerah sentra produsen dapat dialihkan ke daerah yang mengalami defisit stok atau harga sedang meninggi.
Baca juga: Wanita tani Kulon Progo memproduksi bon cabai antipasi harga anjlok
Baca juga: Ganjar minta ASN borong cabai yang harganya anjlok
Sampai minggu pertama Oktober 2024, realisasi FDP khusus cabai totalnya telah mencapai 36.840 kilogram (kg) yang terdiri dari Cabai Merah Keriting (CMK) 31.686 kg dan Cabai Rawit Merah (CRM) 5.154 kg.
Capaian FDP cabai tahun 2024 mengalami peningkatan tajam sampai 66,8 persen jika dibandingkan FDP tahun sebelumnya. Pada FDP cabai sampai akhir Desember 2023 yang lalu, total realisasinya ada di angka 22.085 kg yang terdiri dari CMK 16.817 kg dan CRM 5.268 kg.
Dengan itu, FDP cabai ke depannya akan didorong agar mampu merambah hingga ke wilayah Papua, menimbang masih cukup banyak kabupaten/kota di sana yang mengalami melonjaknya harga CMK dan CRM di tingkat konsumen.
Sementara itu, Direktur SPHP Bapanas Maino Dwi Hartono menjelaskan rencana ‘Gerakan Aksi Penyerapan Cabai oleh ASN dan kementerian/lembaga yang dicetuskan dalam ‘Rakor SPHP Cabai’.
"Gerakan seperti ini diperlukan sebagai solusi jangka pendek mengatasi melimpahnya pasokan," kata Maino.
Sebelumnya, terjadinya pelemahan harga komoditas cabai belakangan. Kondisi itu menjadi atensi pemerintah.
Terlebih Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan arahan tentang pentingnya menciptakan keseimbangan harga pangan pokok strategis.
Menurut Kepala Negara, baik inflasi maupun deflasi, keduanya perlu dikendalikan dengan baik, utamanya terkait upaya dalam menjaga stabilitas harga pangan, sehingga tidak merugikan produsen sampai konsumen.
Baca juga: Kementan minta petani cabai antisipasi panen raya dan harga anjlok
Baca juga: Harga cabai anjlok, Mentan minta Bulog serap Rp8.000/kg
Baca juga: Harga cabai di Pasar Rawamangun anjlok
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024