Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa malam, mengatakan bahwa mereka disambut dengan baik oleh Menteri Administrasi Lokal Republik Yaman, Husein Abdul Rahman Al-Aghbari beserta jajarannya setiba di Bandara Internasional Aden.
Menurut Suharyanto secara keseluruhan penerbangan selama delapan jam dari Jakarta Senin (14/10) malam dini hari itu berjalan lancar. Meski sebelumnya sempat transit ke Fujairah, Uni Emirat Arab, dan harus melanjutkan perjalanan tiga jam menuju Aden.
Setibanya di Aden, barang bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia dengan total seberat 67,5 ton itu segera dibongkar dari bagasi pesawat Garuda Indonesia dan langsung diserahterimakan secara simbolis kepada otoritas setempat.
Bantuan tersebut meliputi 19 item barang yang meliputi ratusan unit tenda keluarga untuk pengungsi, terpal, matras, selimut, lampu penerangan, makanan siap saji, paket sembako, paket makanan tambahan balita, paket makanan tambahan ibu hamil, jerigen lipat, toilet portabel, peralatan kebersihan, pakaian wanita dewasa, pakaian laki-laki dewasa, kebutuhan wanita, pakaian anak, dan peralatan memasak.
Pada kesempatan itu, Kepala BNPB menyampaikan rasa keprihatinan dan duka yang mendalam dari Presiden Joko Widodo atas bencana yang telah berdampak kepada 12.000 keluarga di Yaman.
Suharyanto mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sama sekali tidak terkait dengan politik dalam negeri di Yaman, tapi semata atas nama kemanusiaan untuk meringankan beban penderitaan warga yang kesulitan pascadilanda bencana banjir beberapa waktu lalu itu.
Pemerintah dan juga seluruh warga Indonesia, kata dia, juga berharap hubungan dengan negara-negara di Timur Tengah dapat mempererat rasa solidaritas demi masa depan yang lebih baik.
Baca juga: BNPB: Penyaluran bantuan kemanusiaan RI untuk internasional akuntabel
Baca juga: RI terbangkan bantuan kemanusiaan ke Yaman, Palestina, Sudan malam ini
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024