Pernyataan Safadi disampaikan saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Yordania.
Pernyataan itu menekankan bahwa pembicaraan fokus kepada "upaya untuk menghentikan eskalasi berbahaya di kawasan dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan segera dan memadai ke Gaza dan Lebanon."
Safadi menekankan bahwa "mengakhiri serangan Israel di Gaza adalah langkah pertama menuju de-eskalasi."
Dia juga menekankan perlunya "menghentikan serangan Israel ke Lebanon dan menerapkan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701."
Resolusi tersebut, yang diadopsi dengan suara bulat pada 2006, ditujukan terutama untuk mengakhiri permusuhan antara Hizbullah dan Israel, termasuk seruan untuk gencatan senjata permanen yang didasarkan pada pembentukan sebuah zona penyangga. Selain itu, Menlu Yordania menyerukan diakhirinya eskalasi Israel di Tepi Barat yang diduduki, mendesak Israel untuk menghentikan pelanggaran di tempat-tempat suci di Yerusalem dan menghormati status historis dan hukum lokasi-lokasi tersebut.
Ketegangan regional meningkat akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.
Konflik telah menyebar ke Lebanon, dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 lainnya sejak 23 September.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Yordania konfirmasi 'benda peledak' mendarat di Aqaba
Baca juga: Yordania: Israel tidak akan capai perdamaian tanpa negara Palestina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024