Hari ini kita mereaktifasi Gedung Film Pesona Indonesia. Ini ada ruang yang akan digunakan oleh insan perfilman sebagai bagian dari layanan publik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung pengembangan subsektor ekonomi kreatif film Indonesia salah satunya dengan menayangkan kembali film populer era 80-an berjudul Catatan Si Boy.
“Hari ini kita mereaktifasi Gedung Film Pesona Indonesia. Ini ada ruang yang akan digunakan oleh insan perfilman sebagai bagian dari layanan publik,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu.
Dengan potensi market share film karya anak bangsa yang mencapai 65-68 persen, diharapkan mampu meningkatkan animo masyarakat untuk menonton film-film produksi dalam negeri sehingga ke depan industri film Indonesia dapat berjaya di dalam negeri.
Adapun Gedung Film Pesona yang berada di kawasan Jakarta Selatan ini memiliki ruang bioskop yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk saranan promosi, termasuk Persatuan Artis Film Indonesia 1956 atau Parfi ‘56 yang pada hari ini turut melakukan kerja sama dengan Kemenparekraf lewat penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
“Kita bersinergi untuk mengembangkan SDM, tetapi juga bagaimana peran Parfi 56, peran-peran para aktor untuk bisa mendukung kemajuan produksi kreatif lewat perfilman,” kata Ketua Parfi 56 Marcella Zalianty.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf berharap, pemerintah dapat memanfaatkan bioskop yang ada di Gedung Pesona Film sebagai sarana memutar kembali film-film legendaris Indonesia yang telah ada sebagai upaya evaluasi dan penelitian.
“Karena di sini nanti bisa dijadikan sarana untuk melakukan semacam penelitian ataupun juga untuk mengevaluasi, mencari bahan-bahan,” ujar Dede.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengungkapkan, pihaknya akan menampung usulan pemanfaatan bioskop Gedung Pesona Film sebagai lokasi penayangan film-film Indonesia yang legendaris atau yang telah tayang sehingga mampu menjadi pembelajaran bagi para sineas muda.
“Rencananya akan dibuka dengan jadwal-jadwal tertentu ya. Nanti kita tayangkan film-film yang legend,” katanya.
Baca juga: Kemendikbud: Film jadi titik temu budaya dan gaya hidup berkelanjutan
Baca juga: LSF sosialisasi gerakkan nasional budaya sensor mandiri di PBD
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024