Recife, Brasil (ANTARA News) - Legenda sepak bola Diego Maradona melontarkan kritik kepada FIFA setelah mengklaim bahwa tujuh pemain Kosta Rika diminta mengikuti tes doping purnalaga akibat ketakutan bahwa sponsor tidak akan membayarkan uang mereka apabila tim besar seperti Italia gagal melewati fase penyisihan grup putaran final Piala Dunia 2014.

Kosta Rika yang membungkan juara Copa America Uruguay 3-1 pekan lalu, memastikan langkah ke babak 16 besar setelah kemenangan 1-0 atas juara empat kali Italia di Recife, Sabtu pagi WIB.

Berdasarkan peraturan FIFA dimandatkan dua pemain dari setiap tim akan mengikuti tes doping selepas pertandingan di Arena Pernambuco tersebut.

Namun ternyata lima pemain Kosta Rika yang lainnya, yan namanya tidak disebutkan dalam laporan www.gazetta.it pada Sabtu, juga diminta menyerahkan sampel.

Maradona, yang diusir pulang dari Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat setelah terbukti positif menggunakan sejumlah zat terlarang termasuk ephederine, mengatakan keputusan FIFA itu memperlihatkan "kecilnya penghormatan terhadap aturan".

Legenda Argentina itu juga mengatakan kemungkinan Kosta Rika akan mendapat pengawasan ekstra lantaran pihak sponsor menolak membayarkan uang yang dijanjikan apabila tim tradisional seperti Italia gagal melewati fase penyisihan grup.

"Kenapa memeriksa tujuh pemain Kosta Rika tetapi tidak dari Italia?" kata Maradona.

Menurut laporan Gazzetta, FIFA menjelaskan bahwa sebagaimana biasanya dua pemain dari kedua tim diikutkan dalam tes doping purnalaga, sementara lima pemain Kosta Rika yang dimasukkan ke dalam daftar terperiksa lantaran mereka tidak mengikuti tes praturnamen.

Namun Maradona menilai penjelasan itu tidak memuaskan.

"Ini hanya terjadi lantaran sebagian orang terganggu oleh kenyataan bahwa Kosta Rika, dan bukannya tim-tim besar, yang lolos ke babak selanjutnya sehingga para sponsor tidak mau membayarkan uang yang dijanjikan."

"Itu bertentangan dengan aturan. Seharusnya hanya dua pemain dari tiap tim mengikuti tes doping. Saya tahu apa yang saya bicarakan, karena itu terjadi kepada saya. Tetapi tujuh pemain? Saya tidak pernah menyaksikan hal semacam itu sebelumnya," katanya, demikian AFP.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014