Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) mengingatkan kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin di kaki Gunung Merapi saat memasuki musim hujan yang diramalkan tidak akan lama lagi. "Hasil penelitian JICA menunjukkan semua material yang berada di hulu Kali Gendol mudah sekali mengalir menjadi lahar dingin jika turun hujan," kata pimpinan delegasi JICA, Kato Keichi ketika bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Senin. Ia mengatakan, secara umum di wilayah lereng Gunung Merapi saat ini erosi permukaan sangat mudah terjadi akibat curah hujan, dan berpotensi terjadi lahar dingin. "Karena itu perlu peringatan dini untuk masyarakat yang berada di hilir kali tersebut termasuk wisatawan dan para pekerja di sungai. Mereka perlu memasang sensor kawat untuk mengantisipasi banjir lahar dingin pada malam hari," kata Keichi. Menurut dia, sejak 1985 JICA telah menyelesaikan pembangunan 184 dam baik di sepanjang Kali Opak, Gendol maupun Kali Boyong yang saat ini sudah dipenuhi timbunan material Gunung Merapi. "Untuk menampung material tersebut, JICA sedang menyelesaikan pembangunan enam dam lagi di tiga titik di Kali Gendol dan tiga titik di Kali Opak untuk menghambat aliran material dari lereng Merapi," katanya. Menyinggung aktivitas Gunung Merapi saat ini, Keichi mengatakan di puncak Merapi saat ini tampak jelas kubah lava baru yang jika pecah atau runtuh akan meluncurkan awan panas. "Kubah lava baru itu mengarah ke Kali gendol yang saat ini hulu kali tersebut sudah penuh timbunan material vulkanik baru akibat erupsi Merapi baru-baru ini," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006