Jakarta (ANTARA) - Dalam upaya memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan UKM bersama PT Pos Indonesia (Persero) menginisiasi pembangunan 42 pusat UMKM baru di berbagai kota di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan pusat-pusat UMKM tersebut akan dibangun dengan memanfaatkan aset yang dimiliki PT Pos Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan dalam pengembangan aset PT Pos Indonesia melalui Pos Bloc sebagai pusat UMKM akan dicontoh di kota-kota lainnya di Indonesia.

Teten mengatakan pusat-pusat UMKM itu nantinya akan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM, terutama di sektor kuliner dan kriya, untuk memamerkan dan menjual produk-produk mereka.

Kemitraan strategis dinilai penting untuk memperkuat merek lokal dan memfasilitasi UMKM agar mampu bersaing dengan merek asing yang semakin gencar memasuki pasar domestik, bahkan sudah mulai ekspansif ke kota-kota kecil.

“Kami ingin memperkuat merek-merek lokal supaya omzet penjualan mereka bisa naik, mereknya semakin dikenal, sehingga UMKM juga sudah mulai bukan hanya buat produk, tetapi juga dapat brand value-nya,” kata Teten.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi mengatakan kemitraan tersebut sejalan dengan upaya transformasi yang tengah dilakukan PT Pos Indonesia dengan mengubah kantor-kantor pos menjadi pusat UMKM.

Ia mengatakan inspirasi ini diambil dari kesuksesan konsep Pos Bloc yang sudah dibangun di empat kota, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung.

“Maka kami ingin memperluas model-model skema bisnis atau bisnis model seperti Pos Bloc ini di kota kedua dan kota ketiga … tapi mungkin skalanya lebih kecil, sehingga kami sebut dengan UMKM center,” ujar Faizal.

Ia menuturkan pusat-pusat UMKM ini nantinya akan menawarkan beragam layanan yang dimiliki PT Pos Indonesia, antara lain layanan distribusi, penyimpanan barang, layanan keuangan, dan pendidikan.

“Kami punya 3.000 titik yang bisa dimanfaatkan. Namun, untuk tahap pertama kami uji coba di 42 titik di cabang-cabang utama Pos Indonesia yang akan kami ubah menjadi UMKM center,”

“Ini sangat bertahap kalau memang model bisnis ini berhasil, kami akan kembangkan ke lokasi-lokasi yang lebih kecil,” pungkasnya.

Baca juga: Teten: Koperasi modern berperan dorong hilirisasi
Baca juga: Kemenkop UKM paparkan strategi alternatif pembiayaan bagi UMKM
Baca juga: PT Pos Indonesia bantu UMKM manfaatkan digitalisasi

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024