Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan RI (Komnas Perempuan) pada kategori Kebijakan Kondusif bagi Penghapusan Kekerasan Berbasis Gender.
"Alhamdulillah, apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk terus peduli melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada perempuan. Kami telah memiliki regulasi PMA dan Keputusan Dirjen sebagai payung bagi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, khususnya di lembaga pendidikan keagamaan," ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Thobib menegaskan bahwa Kementerian Agama terus berkomitmen bersama mitra strategis, misalnya Komnas Perempuan, Kementerian PPPA, KPAI, dan majelis-majelis agama untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, dan melindungi mereka dari berbagai kekerasan baik fisik maupun verbal.
Kemenag, kata dia, terus berkomitmen bersama mitra strategis untuk menjaga martabat perempuan agar terhindar dari kekerasan fisik maupun verbal.
"Perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kemerdekaan dan bebas dari diskriminasi," katanya.
Baca juga: HUT Ke-26 Komnas Perempuan beri apresiasi 26 kementerian/lembaga
Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengajak seluruh pihak untuk mempererat kerja bersama mewujudkan cita-cita bagi penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
"Komitmen kita pada penghapusan kekerasan terhadap perempuan mencakup persoalan di masa lalu, kini, dan juga mengantisipasi perkembangan kekerasan berbasis gender di masa depan," katanya.
Andy Yentriyani menuturkan sebagai lembaga pertama yang didirikan setelah Orde Baru, Komnas Perempuan adalah "putri sulung" reformasi.
Lembaga ini didirikan atas desakan masyarakat sipil yang meminta tanggung jawab negara terkait kekerasan seksual dalam Tragedi Mei 1998. Dalam menjalankan mandatnya, Komnas Perempuan menyikapi kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di ranah personal, publik, dan negara
Dalam kesempatan tersebut, Komnas Perempuan juga memberikan apresiasi dalam kategori lain, yaitu Pelopor Membangun Ruang Aman dari Kekerasan, dan kategori Koordinasi Penanganan Kekerasan Berbasis Gender dan Penguatan Layanan Penanganan Korban.
Diputar juga video khusus tribute bagi 15 Perempuan Pembela HAM (PPHAM) yang telah wafat dalam banyak bidang, dari berbagai wilayah Indonesia.
Dibacakan pula puisi-puisi perjuangan oleh Komisioner Komnas Perempuan. Hadir perwakilan berbagai lembaga dan LSM peduli dan pejuang perempuan, seperti LBH APIK, KUPI, PPKS dari berbagai perguruan tinggi, dan lainnya.
Baca juga: Jalan panjang memutus mata rantai praktik sunat perempuan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024