Okupansi juga terjaga dengan baik berkisar pada 70 - 80 persen di low season dan 80 - 100 persen pada high season

Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh mencatat jumlah perjalanan yang dilayani mengalami peningkatan sebesar 242 persen hingga memasuki satu tahun masa operasional.

"Peningkatan jumlah penumpang tersebut ditunjang dengan penambahan jumlah perjalanan reguler dari yang awalnya 14 perjalanan per hari menjadi 48 perjalanan per hari atau meningkat sebanyak 242 persen," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dia menyampaikan bahwa sejak satu tahun beroperasi secara komersial sejak 17 Oktober 2023 kereta cepat Whoosh menunjukkan kinerja yang positif khususnya pada peningkatan volume penumpang.

"Whoosh telah melayani sebanyak 5,8 juta penumpang. Secara perlahan tapi pasti Whoosh terus menjadi pilihan masyarakat untuk bermobilitas di antara Jakarta dan Bandung," ujarnya.

Dia mengungkapkan dari 5,8 juta penumpang tersebut dengan rincian 1,1 juta di tahun 2023 dan sebanyak 4,65 juta penumpang di tahun 2024.

Ia mengatakan, jumlah penumpang harian terus mengalami peningkatan dari awalnya 9 ribu penumpang per hari di Oktober 2023 meningkat lebih dari 100 persen menjadi 18 hingga 22 ribu penumpang per hari di Oktober 2024.

"Puncaknya terjadi di tanggal 5 Juli 2024 dimana Whoosh melayani sebanyak 24.132 penumpang per hari meningkat 12 persen dibanding puncak pada tahun 2023 tepatnya 19 November 2023 dimana Whoosh melayani 21.537 penumpang per hari," terangnya.

Lebih lanjut Eva mengatakan, peningkatan jumlah penumpang menjadi tanda bahwa masyarakat menyambut baik kehadiran Whoosh sebagai moda transportasi yang dapat diandalkan.

Menurutnya, secara bertahap masyarakat yang menggunakan Whoosh terus bertumbuh. Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian yang meningkat lebih dari 100 persen sejak pertama kali dioperasikan.

"Okupansi juga terjaga dengan baik berkisar pada 70 - 80 persen di low season dan 80 - 100 persen pada high season," ungkap Eva.

Meski ada penambahan jumlah perjalanan, keselamatan dan ketepatan waktu Whoosh serta pelayanan kepada penumpang tetap dapat dijaga dengan baik.

KCIC mencatat, secara total terdapat 5,45 juta penumpang kelas Premium Economy atau sebesar 94 persen dari total penumpang Whoosh. Sedangkan penumpang First Class yang telah dilayani 112 ribu penumpang atau 2 persen dan Business Class sebanyak 233 ribu penumpang atau 4 persen dari total penumpang Whoosh.

"Sebanyak 96 persen penumpang Whoosh merupakan penumpang domestik dan 4 persen merupakan penumpang internasional," ucapnya.

Stasiun Halim menjadi stasiun dengan pemberangkatan penumpang Whoosh tertinggi yaitu sebanyak 2,9 juta penumpang, diikuti stasiun Padalarang dengan 2 juta penumpang, dan stasiun Tegalluar Summarecon dengan 733 ribu penumpang.

Rute Halim - Padalarang PP (pergi-pulang) masih mendominasi dengan kisaran 80 persen dari total seluruh perjalanan penumpang. Sisanya sebanyak 20 persen penumpang memilih rute Halim - Tegalluar Summarecon PP.

Untuk membangun budaya menggunakan transportasi umum, KCIC terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan aksesibilitas seluruh stasiun Whoosh.

Konektivitas dengan LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus Trans Metro Pasundan, Commuter Line Bandung Raya, KA Feeder Kereta Cepat, Bus ke bandara, dan berbagai moda lainnya untuk menuju destinasi lanjutan dibangun guna memudahkan penumpang bermobilitas melalui transportasi yang terintegrasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada pertengahan tahun 2024, lanjut Eva, sebanyak 41 persen penumpang Whoosh berusia pada rentang 16 - 25 tahun, diikuti penumpang dengan usia 26 - 35 tahun sebanyak 28 persen. Lalu 55 persen di antaranya merupakan pegawai swasta dan 19 persen merupakan pegawai pemerintah.

"Masyarakat yang menggunakan Whoosh untuk berlibur atau berwisata mencapai 44 persen dan untuk perjalanan bisnis mencapai 34 persen," kata Eva lagi.

Eva juga mengungkapkan bahwa dari survei tersebut pula, sebanyak 45 persen pengguna Whoosh sebelumnya memilih menggunakan mobil untuk bepergian antara Jakarta dan Bandung. Sedangkan 25 persen lainnya memilih menggunakan bus atau travel.

Eva menambahkan, Whoosh berhasil memindahkan masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum yang dapat diandalkan. Keberhasilan ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi dari waktu ke waktu.

“Hampir 1 tahun Whoosh hadir untuk melayani masyarakat dengan aman, nyaman, dan berbagai kemudahan yang dihadirkan," ucap Eva.

KCIC berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua penumpang, dengan menghadirkan layanan yang lebih modern dan efisien.

Baca juga: Kereta cepat Whoosh rayakan ulang tahun pertamanya
Baca juga: KCIC layani 5,8 juta penumpang Whoosh selama satu tahun beroperasi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024