Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7,5 persen per tahun.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Mohamad S Hidayat mengatakan bahwa pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia membuat kopi semakin diminati di Tanah Air.

"Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7,5 persen per tahun. Ekspor produk kopi olahan 2013 mencapai 243,87 juta dolar AS atau turun 24,41 persen dari 2012 sebesar 322,62 juta dolar AS," kata Menperin.

Ia menambahkan, ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Singapura, RRT dan Uni Emirat Arab.

Berbanding terbalik dengan ekspor yang menurun, impor produk kopi olahan naik sangat signifikan, di mana impor kopi olahan mencapai 81,88 juta pada 2013 atau naik 15,01 persen.

Menurutnya, impor terbesar dialami produk kopi instan yang disinyalir adalah produk bermutu rendah.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa neraca perdagangan produk kopi olahan masih mengalami surplus sebesar 161,99 juta dolar AS.

Namun, Menperin mengatakan bahwa masih terjadi permasalahan dalam pengembangan industri pengolahan kopi antara lain, produksi biji kopi yang cenderung stagnan, makin meningkatnya impor biji kopi kualitas rendah, kualitas dan desain kemasan dan beberapa persoalan lain.

Meskipun demikian, Menperin menyampaikan bahwa pengembangan industri ini di dalam masih mempunya prospek baik, mengingat konsumsi kopi masyarakat Indonesia baru mencapai rata-rata 1,2kg per kapita per tahun.

Angka tersebut jauh di bawah negara-negara pengimpor kopi seperti Amerika Serikata 4,3kg, Jepang 3,4kg, Austria 7,6kg, Belgia 8,0kg, Norwegia 10,6kg, dan Finlandia 11,4kg per kapita per tahun.

Menurutnya, pengembangan industri kopi nasional masih perlu ditingkatkan, mengingat saat ini baru mampu menyerap sekitar 40 persen biji kopi di dalam negeri dan sisanya sekitar 60 persen masih diekspor dalam bentuk bahan baku.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014