Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat menyatakan telah kembali menahan sejumlah bantuan untuk Thailand sebagai respon terhadap kudeta militer di negara tersebut.

Washington menahan bantuan terkait keamanan untuk Thailand senilai 4,7 juta dolar AS atau hampir separuh dari 10,5 juta dolar AS total bantuan tahunan Amerika Serikat terhadap sekutu lamanya itu, demikian keterangan dari pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Scot Marciel kepada Kongres pada Selasa.

Amerika Serikat segera menegur militer Thailand setelah melakukan intervensi terhadap kekacauan politik di negara itu. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa telah membekukan bantuan 3,5 juta dilar AS hanya sehari setelah kudeta 22 Mei.

Penundaan bantuan yang baru mencakup bantuan untuk program latihan senjata bagi polisi Thailand dan kunjungan studi ke Amerika Serikat bagi sejumlah pejabat kepolisian senior, kata pejabat Amerika Serikat yang lain seperti dilansir kantor berita AFP.

Marciel mengatakan bahwa Amerika Serikat juga mempertimbangkan untuk memindahkan latihan militer besar Cobra Gold ke negara lain.

Amerika Serikat dan Thailand setiap tahun melakukan latihan bersama sejak 1980 dan tahun ini latihan melibatkan 13.000 peserta dari sejumlah negara sekutu Amerika Serikat di Asia.

"Kami akan memantau situasi itu secara seksama. Ini akan tergantung sebagian pada apa yang terjadi di sana," kata Marciel.

Thailand telah mengalami gejolak sejak 2006, ketika militer menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Kudeta tahun ini lebih keras dibandingkan sebelumnya. Kepala tentara nasional Jenderal Prayut Chan-O-Cha menangguhkan konstitusi. (Uu.G005)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014