Ketika penutupan Adam Air, kami rugi Rp40 miliar. Bahkan, nilai kerugian hampir sama saat Batavia Air tutup"
Surabaya (ANTARA News) - Pengusaha tiket penerbangan dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia mengkhawatirkan Tigerair Mandala tidak akan memberikan uang pengganti tiket (refund) karena beberapa maskapai penerbangan di Indonesia yang menutup operasinya telah melakukan hal serupa di masa lalu.

"Pembeli tiket yang terlanjur beli tiket diperkirakan tidak akan mendapat refund," kata Ketua Bidang Ticketing Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia, Pauline Suharno kepada Antara via telepon, Kamis.

Faktor kesulitan modal dan tidak adanya investor baru yang mau bergabung mengakibatkan manajemen Tigerair Mandala menyatakan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2014.

"Keputusan ini dibuat karena kondisi pasar turun. Selain itu disebabkan kian membengkaknya biaya operasional akibat nilai tukar rupiah yang terdepresiasi cukup signifikan," ujar Pauline.

Mengamati kejadian serupa yang sebelumnya terjadi, Pauline menyimpulkan tidak ada uang pengganti tiket pesawat. Dia mencontohkan Batavia Air dan Adam Air yang berhenti beroperasi beberapa waktu lalu.

"Pada kejadian maskapai Batavia Air, saat itu para agen telah bolak-balik ke pengadilan untuk mengurus deposit yang berupa tiket pesawat yang sudah dibeli," katanya.

Apalagi, tambah dia, sesuai keputusan pengadilan, tiket penerbangan yang sudah dibeli adalah aset maskapai tersebut. Sebagai contoh, pascapemberhentian operasinya, Batavia Air membayar kewajiban pembayaran seperti biaya pegawai, pajak dan utang-utang vendor seperti Pertamina, bank dan para agen tiket.

"Tapi biasanya uang perusahaan sudah habis dan tidak cukup membayar pegawai mereka," katanya.

Sebelumnya, para agen tiket sudah mengantisipasi jika suatu saat Tigerair Mandala tak lagi terbang yang tanda-tanya sudah terbaca sejak Mandala mengurangi banyak rute penerbangan pada tiga bulan lalu.

"Kami langsung memberi warning ke agen agar mereka hati-hati. Jangan sampai kecolongan lagi seperti kejadian Adam Air dan Batavia Air," katanya.

Bentuk antisipasinya adalah sejak April lalu tak lagi menjual tiket Mandala untuk waktu lama dan tak memiliki deposit banyak. Ia berharap para agen tidak merugi sebanyak kasus kedua maskapai yang tutup tiba-tiba.

"Ketika penutupan Adam Air, kami rugi Rp40 miliar. Bahkan, nilai kerugian hampir sama saat Batavia Air tutup," kata dia.



Pewarta: Indra Setiawan/Ayu Citra SR
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014