Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pe,prov) Kalimantan Tengah (Kalteng) memetakan daerah rawan bencana terutama banjir sebagai langkah antisipasi dalam menjelang pelaksanaan Pilkada, 27 November 2024.

"Melihat perkembangan keadaan daerah, saya telah diskusikan bersama Plt Sekda untuk dapat segera menggelar rapat koordinasi lintas sektor terkait pelaksanaan pilkada serentak ini," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin.

Menurut dia, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan sejumlah wilayah di daerah setempat sudah mulai memasuki musim hujan, sehingga kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama.

Sugianto menyebutkan sejumlah daerah di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah rawan terjadi banjir, di antaranya di wilayah Kotawaringin Barat, Kapuas, bantaran sungai di wilayah DAS Barito, serta lainnya.

"Kalau musim hujan saja tidak masalah karena mengantar logistik pemilu masih bisa dilakukan. Tapi kalau banjir, bagaimana mencoblosnya, bagaimana mereka yang sedang mengungsi dan lainnya," jelasnya.

Gubernur menekankan kondisi atau potensi inilah yang harus dibahas lebih lanjut serta dapat diantisipasi bersama-sama, terutama oleh penyelenggara pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pihak terkait lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan bahwa berdasarkan perkembangan laporan kondisi di lapangan per 20 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB, saat ini tiga kabupaten mulai dilanda hujan yang berdampak banjir, yakni Kabupaten Murung Raya, Barito Utara dan Pulang Pisau.

Peristiwa banjir tersebut meliputi 13 kecamatan yang terdiri dari 50 kelurahan/desa. Kemudian ada sebanyak 5.279 kepala keluarga (KK) atau 16.623 jiwa terdampak banjir, 57 unit fasilitas umum, serta bangunan rumah sebanyak 4.625 unit.

"Saat ini tersedia posko kesehatan sebanyak empat unit, dan dapur umum sebanyak empat unit," jelasnya.

Dia mengatakan upaya penanganan banjir terus dilakukan oleh tim gabungan, baik dari pemerintah provinsi maupun masing-masing pemerintah kabupaten.

Baca juga: Banjir rendam 87 desa di Kalimantan Tengah
Baca juga: BNPB: Banjir melanda satu kota dan lima kabupaten di Kalimantan Tengah
Baca juga: Teknologi NOC dioptimalkan pantau banjir di Barito Utara Kalteng

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024