..."asmara subuh" (berduaan usai subuh oleh pasangan berlawanan jenis, dan bukan muhrim)..."
Padang (ANTARA News) - DPRD Kota Padang, Sumatera Barat, mengimbau Satpol PP setempat, mengantisipasi praktik "asmara subuh" saat Ramadhan 1435 Hijriah, yang sering dimanfaatkan remaja untuk berduaan usai sholat subuh.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Muharlion, di Padang, Kamis, mengatakan, pihak terkait, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus lebih intensif melakukan pengawasan, sebab "asmara subuh" (berduaan usai subuh oleh pasangan berlawanan jenis, dan bukan muhrim), tentunya dapat merusak ibadah masyarakat pada bulan suci Ramadhan ini.

"Hendaknya ibadah Ramadhan, jangan dirusak dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, sebab itu, Satpol PP harus melakukan pengawasan terhadap hal tersebut, agar kebiasaan masyarakat yang salah tersebut dapat diluruskan, dan kesucian Ramadhan tidak ternodai oleh kebiasaan generasi muda tersebut," kata Muharlion.

Ia menambahkan, jika ingin berolahraga usai subuh tidak masalah, namun jangan merusak ibadah, sebab jika muda mudi telah berjalan beduaan, selain dapat merusak ibadah juga bisa membatalkan puasa.

Anggota DPRD setempat juga menjelskan, menjaga kenyamanan, ketertiban, dan keamanan selama Ramadhan tidak hanya tugas Satpol PP, namun juga semua pihak, sebab itu, juga diimbau bagi masyarakat untuk berperan aktif melakukan pengawasan, dan memberikan teguran bagi muda mudi yang kedapatan memanfaatkan waktu subuh, usai beribadah untuk berpacaran tersebut.

Sehubungan dengan itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, menjelaskan, untuk mengantisipasi kegitan yang tidak bermanfaat, dan dapat merusakan ibdah puasa tersebut, pengawasan akan dilakukan secara intensif, seperti di lokasi objek wisata, dan titik lainnya yang sering dijadikan tempat berkumpul muda mudi.

Kepala Kontor Satpol PP Padang, Andre Algamar, menjelaskan, pada bulan Ramadhan akan lebih intensif mengawasi kegiatan masyarakat, tidak hanya penertiban tempat hiburan, namun juga penyakit masyarakat, agar tidak merusak ibadah puasa, dan bulan suci ini.

"Kita akan menempatkan petugas di titik-titik tertentu, dan juga melakukan patroli untuk pengawasan tersebut, dan bulan puasa harus bersih dari tindakan yang melanggar norma agama," jelasnya. (*)

Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014