Kita akan terapkan 3R, hingga tidak ada lagi sampah yang dibawa ke pembuangan akhirJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) meningkatkan pengelolaan sampah dari sumbernya lewat sistem 3R (reduce, reuse, recycle) atau kurangi, gunakan lagi, dan daur ulang yang akan diterapkan di sekolah, rumah ibadah, hingga ruang terbuka.
Baca juga: Legislator minta DKI beri penyuluhan kepada pedagang soal sampah
Menurut Dhany, persoalan sampah ini tidak hanya terkait membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga lebih mengedepankan sosialisasi untuk menekan produksi sampah dari sumbernya.
"Mulai dari rumah dengan cara memilah. Mana sampah organik, mana yang anorganik. Yang keduanya ini akan berdampak positif, memberikan manfaat apabila dikelola dengan baik," ucap Dhany.
Baca juga: Pasar Kramat Jati segera miliki tempat pengolahan sampah daur ulang
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat Slamet Riyadi mengatakan penguatan signifikan perlu dilakukan mulai dari penanganan sampah rumah tangga.
Volume sampah di Jakarta Pusat selama ini berkisar 900 hingga 1.000 ton per hari. Dari total jumlah itu, sekitar 51 persen di antaranya merupakan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga.
Pihaknya juga terus mendorong peningkatan partisipasi warga memilah sampah dari rumah agar bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke Bantar Gebang.
Baca juga: DKI minta daerah penyangga kelola sampah agar tak cemari laut
Apalagi, pengelolaan sampah dari hulu dimulai dari aktivitas warga memilah sampah organik, anorganik dan limbah tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).
"Pemilahan sampah dari rumah tangga itu nantinya akan berlanjut kepada bidang pengelolaan sampah (BPS) di tingkat RW," kata Slamet sebelumnya.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024