Mungkin di tahun depan ada sekitar Rp1.400 triliun penerbitan surat utang yang akan dilakukan oleh pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto memproyeksikan bahwa Pemerintah Indonesia melakukan penerbitan surat utang (obligasi) mencapai Rp1.400 triliun pada tahun 2025.
Ia menjelaskan proyeksi itu seiring adanya surat utang pemerintah yang akan jatuh tempo di kisaran Rp700- Rp800 triliunan pada tahun depan, ditambah adanya kebutuhan untuk membiayai defisit anggaran yang senilai Rp600 triliunan.
“Mungkin di tahun depan ada sekitar Rp1.400 triliun penerbitan surat utang yang akan dilakukan oleh pemerintah,” ujar Suhindarto dalam Konferensi Pers Pefindo di Jakarta, Kamis.
Terkait banyaknya surat utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2025, Ia menjelaskan pada tahun 2020 penerbitannya meningkat signifikan dibandingkan tahun - tahun sebelumnya seiring terjadinya pandemi COVID-19.
“Itu hampir semua atau sebagian besar surat utang (pemerintah) yang terbit di tahun 2020 itu kan bertenor lima tahun. Nah lima tahunnya itu akan jatuh tempo di tahun depan (2025), sehingga kebutuhan pemerintah untuk me-refinancing itu sendiri cukup besar di tahun depan,” jelas Suhindarto.
Baca juga: Pemerintah menyerap dana Rp22 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Baca juga: Pemerintah menilai minat investor pada lelang SUN masih cukup solid
Dengan tingginya penerbitan surat utang pemerintah, Ia menyebut bahwa hal tersebut akan membuat adanya persaingan yang ketat dalam pencarian dana atau penarikan dana antara pemerintah dengan korporasi pada tahun depan.
“Sehingga, kami perkirakan untuk kupon yang ditawarkan pun di tahun depan mungkin masih akan cukup tinggi, meskipun sudah diimbangi dengan kondisi pelonggaran di sektor moneter,” ujar Suhindarto.
Dari sisi kupon surat utang pemerintah pada 2025, Ia memperkirakan tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun ini, seperti target Imbal Hasil Obligasi Indonesia 10 Tahun yang ditargetkan di angka 7 persen, atau lebih tinggi dibandingkan kondisi di tahun ini.
“Yang sudah turun sebenarnya di bawah 7 persen, tapi pemerintah masih menargetkan 7 persen,” ujar Suhindarto.
Sementara itu, terkait sentimen suku bunga acuan pada 2025, Ia memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) sendiri masih akan terus memangkas suku bunga acuannya mengikuti pola bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
“Meskipun, kalau kami perkirakan tidak akan se-agresif The Fed penurunannya,” ujar Suhindarto.
Baca juga: Pemerintah terbitkan surat utang dengan tenor 40 tahun senilai Rp3 T
Baca juga: Pemerintah menyerap dana Rp27 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024