"Kejadian kebakaran hutan dan lahan yang baru terjadi kemarin adalah di kawasan Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur. Dan karena wilayahnya cukup luas, maka perlu pengawasan lebih sebab biasa kendalanya saat area yang terbakar sudah besar baru terlihat karena wilayahnya luas," ujar Wahyu Hidayat di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan penanganan kebakaran hutan dan lahan membutuhkan kinerja yang sangat keras, karena sulit dijangkau lokasi kebakaran akibat area terlalu luas serta di dalam kawasan hutan yang terkadang tidak memiliki akses jalan yang memadai.
"Penanganan kebakaran hutan dan lahan ini tidak sederhana karena lokasinya sulit dijangkau, dan penanganan konvensional sangat sulit. Jadi memang yang terbaik adalah langkah preventif dengan memanfaatkan dan mengaktifkan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Way Kambas," katanya.
Baca juga: Kebakaran di Way Kambas berhasil dipadamkan pada Kamis malam
Dia menjelaskan peranan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Way Kambas tersebut dapat membantu dalam melakukan pengawasan titik panas ataupun api di sekitar kawasan tersebut.
"Beberapa waktu lalu pernah ada kerja sama yang dilakukan dengan perguruan tinggi di Lampung, mereka punya beberapa desa dampingan yang berfungsi sebagai desa penyangga dan mereka melakukan pengawasan titik panas disana," tambahnya.
Ia melanjutkan selain meningkatkan pengawasan terhadap titik panas oleh desa penyangga, perlu pula dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya mitigasi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas berhasil dipadamkan
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024