Persoalan korupsi akan menjadikan faktor penentu masyarakat untuk memilih calon yang terbebas dari beban masa lalu dan beban gerbong koalisi yang rawan menyanderanya di kemudian hari."
Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto meyakini masalah korupsi akan selalu diingat oleh masyarakat, namun pasangan nomor urut dua tersebut tak akan akan tersandera koalisi kasus korupsi.

"Persoalan korupsi akan menjadikan faktor penentu masyarakat untuk memilih calon yang terbebas dari beban masa lalu dan beban gerbong koalisi yang rawan menyanderanya di kemudian hari," kata Hasto di Jakarta, Rabu.

Dalam sebuah survei terungkap bahwa 78 persen responden ingat terhadap kasus korupsi besar di negeri ini. Kuatnya memori rakyat, kata dia, tidak lain karena korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan.

"Jika korupsi diberantas, maka setiap desa bisa menerima dana kebih dari Rp1,4 miliar. Bahkan pendapatan gaji TNI, Polri, dan PNS bisa naik dua kali lipat," ujarnya.

Soal bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat dan aparat pemerintah ini secara simultan, kata Hasto, hal itu bisa diwujudkan dengan tidak lain Indonesia memerlukan pemimpin yang sederhana, berpengalaman, tegas dalam prinsip, dan tidak punya beban masa lalu.

"Pemimpin yang seperti ini tidak terbebani oleh koalisi. Joko Widodo hadir sebagai pemimpin yang tidak memiliki beban. Berbeda dengan Prabowo-Hatta yang kini bagaikan memimpin kapal besar yang penuh dengan gerbong persoalan masalah korupsi. Bahkan antrean janji jabatan menterinya pun terbentang panjang tak berkesudahan," sindirnya.

Bahkan, lanjut Hasto, belakangan ini Partai Demokrat yang punya kesempatan emas untuk membersihkan citranya dari masalah korupsi yang menimpa begitu masif ikutlenyap dengan bergabung ke poros koalisi kapal besar tersebut karena ada dugaan bahwa penyelamatan kasus Century dan Hambalang menjadi motif utama bergabungnya Demokrat ke Prabowo - Hatta.

Dengan dinamika itu, kata dia, sangatlah tepat bahwa kapal rakyat pimpinan Jokowi yang dengan penuh keyakinan kini berlomba mencapai tujuan. Bagi Jokowi-JK, kekuatan hati rakyat yang begitu muak dengan korupsi adalah energi penggerak bagi kapal Jokowi.

"Layar pun terkembang dalam kesederhanaan dengan tali dan bentangan layar lebar menuju Indonesia yang lebih sejahtera, berdaulat dan mandiri," tutur Hasto.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (S037/C004)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014