Jayapura (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, kekerasan yang terjadi di Pasar Youtefa Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (2/7) sore, berawal dari judi dadu yang dilakukan oleh sekelompok warga.

"Kasus itu bermula dari perjudian yang dilakukan oleh sekelompok warga di Pasar Youtefa, ada yang judi dadu dan sabung ayam," kata Tito di Jayapura, Kamis.

Ia mengatakan para pelaku judi sabung ayam telah ditangkap, sementara judi dadu yang biasanya dilakukan di terminal Pasar Youtefa sudah terjadi sejak sebulan lalu dan sangat meresahkan warga dan pedagang di dalam pasar tersebut.

Pada pekan lalu Polres Jayapura Kota telah melakukan langkah penegakkan hukum dengan menangkap 15 orang dan termasuk seorang bandarnya dan barang bukti berupa judi dadu.

Setelah itu, lanjut Tito, petugas dari Polres Jayapura Kota sering melakukan patroli termasuk Brigadir Asriadi (yang akhirnya tewas ditikam) dan Brigadir Samsul Huda yang juga ditikam namun masih bisa diselamatkan.

"Mereka melakukan patroli dan mereka mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa masih ada judi pascapenggerbekan dari Polres pekan lalu. Ini naluri seorang polisi sehingga keduanya mendatangi TKP," katanya.

Mantan Kadensus 88 itu menduga, kemungkinan massa melihat kekuatan polisi hanya sedikit sehingga berani melakukan pengeroyokkan dan penusukkan.

Masyarakat juga sempat membantu ketika melihat polisi dikeroyok para penjudi.

"Brigadir Asriadi terkena luka tusuk dan pukulan dibagian kepala, senjatanya dirampas dan satunya lagi terkena pukulan dan lemparan batu karena mereka menggunakan alat tajam," katanya.

Warga pasar Youtefa sebenarnya sudah resah dengan perjudian tersebut sehingga membantu polisi yang sedang dikejar massa penjudi.

Sehingga begitu melihat polisi diserang, spontan membantu polisi. Terjadi perkelahian antara penjudi dengan masyarakat yang mengakibatkan sembilan dari kelompok yang terlibat judi itu terluka dan satu orang lainnya meninggal, delapan orang lainnya di bawa ke rumah sakit.

Pada malam kejadian menewaskan Brigpol Asriadi itu, masyarakat memberikan informasi bahwa salah satu dari kelompok penjudi itu ada di pasar Youtefa.

Ketika dikejar petugas ia melarikan diri dan melakukan perlawanan.

"Dia ditangkap tetapi balik menyerang anggota sehingga dilumpuhkan hanya saja tidak tertolong," katanya.

Terkait kasus itu, Polda Papua sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan yang lebih mendalam dengan membagi menjadi empat kasus yakni kasus perjudian, penyerangan anggota dan perampasan senjata serta penganiayaan terhadap Iptu Bobi.

"Sudah sembilan orang yang jadi tersangka dari kasus ini dan 23 orang sudah diamankan. Kami akan menematkan satu pleton Brimob dan Dalmas di pasar Youtefa termasuk penambahan angggota di pos Polisi Skyline dan Tanah Hitam," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014